Komunikasi  dokter, pasien, dan keluarga pasien yang harmonis

Komunikasi antara dokter, pasien, dan keluarga pasien harus dilakukan dengan empati, keterbukaan, serta menjunjung tinggi etika kedokteran. Dokter perlu mendengarkan keluhan pasien dengan penuh hormat dan menyampaikan diagnosis, rencana pemeriksaan, serta terapi menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Pasien sebaiknya diberi kesempatan untuk bertanya dan ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan medis. Dalam kondisi tertentu, seperti pasien kritis, anak, lansia, atau ketika pasien tidak mampu membuat keputusan sendiri, keluarga dilibatkan secara aktif untuk memahami kondisi, risiko tindakan, prognosis, serta tindak lanjut yang diperlukan. Meski demikian, kerahasiaan medis tetap dijaga, dan informasi diberikan dengan izin pasien bila memungkinkan. Komunikasi triangular antara dokter, pasien, dan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan, kepatuhan terhadap terapi, serta memastikan pasien mendapat dukungan emosional dari orang terdekat.