Puasa Yang Aman Dan Nyaman Bagi Penderita DM

Puasa Yang Aman Dan Nyaman Bagi Penderita DM

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dalam agama Islam yang dianggap istimewa oleh umat Muslim di seluruh dunia. Berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam yang mampu dan sehat.
Sehat adalah suatu kondisi keutuhan dari kemampuan fungsional dan keadaan lebih baik/ sejahtera, sehingga seseorang dilihat mampu memiliki fungsional tubuh yang baik, mampu beradaptasi dengan lingkugan secara adekuat, serta merasa lebih baik. Dengan demikian untuk para penyandang diabetes, kegiatan berpuasa perlu diperhatikan agar berpuasa nyaman dan aman.
Hal Penting Sebelum Pasien Diabetes menjalankan Puasa Ramadhan:
1. Terapi yang didapat saat ini
2. Kondisi kesehatan dalam 1 tahun terakhir
3. Kadar gula darah terkontrol atau tidak
4. Komplikasi yang tengah dialami
5. Kendala saat berpuasa


Resiko Puasa Pada Pasien Diabetes :
Kondisi kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) dan Dehidrasi (kekurangan cairan) dengan cara melakukan pemantauan gula darah selama bulan puasa dapat dilakukan menggunakan alat bernama glukometer.


Pemeriksaan gula darah selama puasa :
1. Sebelum sahur
2. Pagi hari jam 06.00
3. Siang Hari jam 12.00
4. Sore har jam 16.00
5. 2 jam setelah berbuka puasa


Penyandang diabetes mellitus disegerakan berbuka puasa apabila :
1. Gula darah <70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam bila gula darah antara 70-90 mg/dl.
2. Gula darah >300 mg/dl.
3. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.

Makan Selama Puasa Ramadhan
• Makan secukupnya dengan variasi gizi seimbang
• Hindari makanan terlalu manis
• Perbanyak makan serat seperti buah dan sayur
• Minum yang banyak sekitar 6-8 gelas untuk menghindari dehidrasi

Aktifitas Fisik Selama Puasa Ramadhan juga perlu dilakukan :
• Tetap melakukan aktivitas sik dengan intensitas
ringan atau sedang (misal: jalan kaki, jogging,
bersepeda) idealnya setelah buka puasa
• Cek kadar gula sebelum berolahraga
• Shalat Tarawih (bagian dari aktivitas fisik)

ANINDITA MAULIDA TARA GAYATRI (P45.2)/Co Ass Ilmu Penyakit Dalam

Olahraga Saat Puasa

Ada banyak cara untuk menjaga tubuh tetap bugar saat sedang berpuasa. Salah satunya dengan berolahraga. Berikut manfaat olahraga saat berpuasa:

  1. Meningkatkan stamina dan memperkuat sistem kekebalan tubuh
  2. Membantu menurunkan berat badan.
  3. Menurunkan stress yang tidak stabil
  4. Membantu untuk melancarkan proses metabolisme tubuh

Manfaat tersebut akan diperoleh apabila dilakukan pada waktu dan jenis yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan olahraga saat berpuasa, antara lain:

  1. Waktu Olahraga
    Waktu terbaik untuk melakukan olahraga ketika berpuasa adalah menjelang atau setelah buka puasa dan sebelum sahur. Persingkat waktunya, cukup lakukan 30-50 menit. Pilihan waktu ini dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.
  2. Jenis Olahraga
    Lakukan olahraga dengan intensitas ringan. Saat berpuasa disarankan memilih olahraga yang tidak terlalu menguras energi/tenaga apalagi jika dilakukan sebelum berbuka puasa. Berikut jenis olahraga yang dapat dilakukan saat berpuasa, yaitu :
    • Jalan Santai
      Jalan santai masih menjadi favorit berolahraga disaat puasa. Selain mudah, murah dan dapat dilakukan di sekitar lingkungan rumah,dengan jalan santai kesehatan tubuh bisa terjaga terutama kesehatan jantung, otot, tulang serta sendi tanpa harus mengeluarkan banyak keringat dan menguras energi.
    • Jogging
      Jogging sebenarnya mirip dengan jalan santai, namun dengan ritme yang sedikit lebih cepat. Jogging masih termasuk ke dalam olahraga ringan yang dapat dilakukan selama puasa dan dapat dilakukan kapan saja asal tetap memperhatikan intensities dan ketahanan tubuh masing-masing.
    • Bersepeda
      Bersepeda sedang menjadi trend olahraga saat ini, karena bersepeda adalah olahraga yang ringan dan menyenangkan. Bersepeda bisa  mengencangkan otot dan mengurangi stress karena dengan bersepeda pikiran jadi lebih tenang dan fresh/rileks. Karena bersepeda sering dilakukan diluar rumah maka harus tetap menaati prokes atau kalau bisa memilih rute bersepeda yang relative sepi dan upayakan jangan bergerombol. 
    • Yoga
      Yoga termasuk olahraga yang ringan karena tidak terlalu menguras energi. Berlatih yoga saat berpuasa mampu menjaga tubuh tetap segar, bugar dan lebih rileks. Yoga berfokus pada teknik pernafasan yang otomatis menambah suplai oksigen ke seluruh jaringan dan menyeimbangkan produksi hormon. Selain itu yoga juga membantu membakar kalori dan mampu memperbaiki postur tubuh. Yoga tidak membuat tubuh banyak berkeringat sehingga tidak akan membuat lelah dan dehidrasi dan bisa dilakukan di rumah jadi bisa menjadi olahraga yang tepat di saat berpuasa.
    • Senam
      Lakukanlah gerakan senam yang mudah dan ringan serta pilihlah music dengan tempo yang rendah, Agar lebih menyenangkan, kamu juga bisa senam diiringi lagu favorit di rumah.
  3. Pastikan jeda 2 jam antara olahraga dengan makan dan tidur
  4. Istirahat yang cukup dan usahakan tidur siang 10-20 menit.
  5. Mendapat asupan gizi yang baik dan minum air yang cukup.

TATA CARA BERPUASA BAGI PENDERITA DIABETUS MILITUS

Mungkin kita pernah betanya-tanya bolehkah orang dengan diabetus militus berpuasa?
jika boleh bagaimana sih caranya?

Tentunya pasien dengan Diabetus militus boleh melakukan puasa dengan syarat:
1. Memilik gula darah yang terkontrol dengan baik.
2. Tidak memiliki komplikasi berat seperti gagal ginjal dan penyakit jantung.
3. Mengenali tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
4. Jika terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia berat maka harus segera berbuka. Waktu meminum obat juga harus disesuaikan pada saat berpuasa yaitu dengan cara:
1. Obat yang diminum pagi hari dimun saat sebelum berbuka puasa.
2. Obat yang diminum malam hari diminum saat sahur.
3. Untuk penggunaan insuli harus berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan waktu penngunaannya.

MARI JALANKAN IBADAH PUASA DENGAN BAIK DAN
BENAR AGAR KESEHATAN TERJAGA DAN AMALAN DITERIMA

Waspada Gula Meningkat saat Puasa!

Pasien diabetes yang akan menjalani puasa Ramadan, memiliki berbagai risiko yang tak diinginkan, seperti:dehidrasi, hipoglikemi dan hiperglikemi.


Risiko hiperglikemi ditandai dengan gejala : 

• sangat lemas

• sangat haus

• sakit kepala 

• penglihatan kabur 

• nafas aroma buah

• sering kencing

Jika gula darah > 300 mg/dL dan terdapat gejala di atas maka dianjurkan untuk membatalkan puasa.


Dampak bahaya jika gula darah terus meningkat hingga > 500 mg/dL adalah mengalami kesadaran menurun, nafas aroma buah, sering kencing, dehidrasi (bibir kering dan mata cekung).


Apa yang harus dilakukan jika mengalami hal tersebut ?

1. Hindari makanan dengan karbohidrat berlebih

2. Cek gula darah jika ada gejala

3. Membatalkan puasa

4. Konsultasikan ke dokter untuk perubahan dosis obat

Persiapan Puasa Ramadan bagi Penderita DM

Siapa saja yang boleh berpuasa?

Semua penyandang DM boleh berpuasa, kecuali;

  1. Pasien yang menurut dokter kadar gulanya BELUM TERKONTROL (risiko terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia)
  2. Pasien yang TIDAK PATUH terhadap manajemen diet dan pengobatannya
  3. Pasien dengan KOMPLIKASI DM yang berat, misalnya hipertensi yang tidak terkontrol, ketoasidosis diabetikum
  4. Pasien yang punya riwayat > 2 kali KOMA HIPOGLIKEMIA pada Raamadhan sebelumnya
  5. Pasien yang sedang dalam kondisi INFEKSI
  6. Pasien LANSIA yang hidup sendiri
  7. IBU HAMIL dengan DM yang membutuhkan insulin
  8. Pasien ANAK-ANAK < 12 tahun

PASIEN GEMUK/OBES SANGAT DIANJURKAN UNTUK BERPUASA

Penyandang DM boleh berpuasa, dengan aturan sebagai berikut;

  1. Wajib konsultasi dengan dokter untuk perubahan jadwal dan dosis pengobatan
  2. Makan sahur diakhirkan
  3. Segerakan berbuka
  4. Konsumsi obat/insulin sesuai anjuran dokter
  5. Tidak makan berlebihan saat berbuka. Makanan dan minuman manis dikurangi. Kurma yang segar lebih baik dari kurma yang sudah dimaniskan
  6. Kontrol kadar gula darah dan jaga kesehatan
  7. Kenali tanda hipoglikemia, hiperglikemia dan dehidrasi
  8. Bila ada tanda emergensi di atas, segera berbuka!

Tanda-tanda hipoglikemia;

  1. Gelisah
  2. Terasa sangat lapar
  3. Lemas
  4. Pucat
  5. Jantung berdebar
  6. Banyak berkeringat
  7. Gemetar
  8. Tidak sadar bisa sampai koma

Tanda-tanda hiperglikemia;

  1. Sering kencing
  2. Terasa sangat haus
  3. Mulut dan kulit terasa kering
  4. Pusing
  5. Nafas terengah dan bau nafas tak sedap
  6. Penglihatan jadi buram/kabur

Tanda dehidrasi;

  1. Haus dan lapar
  2. Jarang kencing, warna kencing lebih pekat
  3. Terasa sangat lelah
  4. Mengantuk
  5. Pusing dan berkunang-kunang
  6. Mood tidak stabil
  7. Bau mulut
  8. Mual dan muntah
  9. Kulit kering
  10. Tubuh terasa nyeri
  11. Tekanan darah rendah
  12. Jantung berdebar
  13. Sembelit dan tidak berkeringat
  14. Pingsan

Diet saat berbuka puasa;

  1. Makan berlebihan saat berbuka dan malam hari tidak dianjurkan
  2. Tidak dianjurkan makan tinggi protein dan lemak berlebih
  3. Makan sahur 40% dari kebutuhan harian
  4. Makan buka 50% dari kebutuhan harian
  5. Sesudah ibadah tarawih 10% dari kebutuhan harian
  6. Minum 6-8 gelas air putih (sahur-buka)

Olahraga selama berpuasa;

  1. Pada pasien dengan gula terkontrol <250mg/dL
  2. Olahraga ringan à jaga stabilitas gula darah
  3. Rencanakan olahraga sesuai dengan masukan kalori makanan agar tidak terjadi hipoglikemia
  4. Olahraga sedang-berat bisa dilakukan setelah ibadah tarawih

Dianjurkan pasien memiliki alat cek gula mandiri, kadar gula diperiksa saat;

  1. Sebelum sahur
  2. 2-4 jam setelah makan sahur
  3. Sebelum berbuka
  4. 2-4 jam setelah berbuka puasa

PERHATIAN!

  1. Bila ada kenaikan berat badan >2kg selama Ramadan, hubungi dokter
  2. Berat badan pada pagi hari turun >3% berturut-turut, segera berbuka (dehidrasi)
  3. Atur dan catat menu selama puasa (kontrol gula darah)
  4. Hindari minuman manis

PERAN SHALAT TARAWIH PADA PENDERITA DIABETES YANG BERPUASA

Gerakan shalat dianggap sebagai pengganti olahraga atau aktivitas fisik sehingga bagus untuk mengendalikan kadar gular darah.
Disarankan jadwal,jumlah,jenis asupan :

  • 10% makan ringan setelah buka puasa
  • 40% sesudah solat maghrib
  • 10% sesudah sholat tarawih
  • 40% saat sahur

Resiko berbahaya bila gula didalam darah terlalu tinggi dapat menyebabkan hipoglikemi (gula didalam sel darah terlalu rendah, sehingga otak bisa kekurangan energi akibat tidak adanya gula yg diserap. Kemungkinan terburuk dapat menyebabkan hilangnya kesadaran seperti pingsan, koma, hingga kematian.

Dengan gula darah yang sudah terkontrol, penderita diabetes mellitus/sakit gula/ kencing manis dapat melaksanakan shalat tarawih hingga 23 rakaat.

Sumber : dr. Lingga Gumelar, Sp.Pd

Tips Penyandang DM Khusyuk Menjalani Ibadah Puasa

Ibadah puasa ramadhan merupakan salah satu ibadah yang ditunggu-tunggu umat islam tiap tahunnya, karena dibulan ramadhan banyak sekali pahala yang bisa kita raih untuk menabung pundi-pundi pahala.

lalu bagaimana jika kita punya riwayat DM ? Berikut tips buat kita yang mempunyai riwayat DM

1. sebelum puasa cek
kesehatan anda ke dokter 1-2bln sebelum ramadhan
terlebih dahulu
2. sesuaikan dosis dan jadwal
minum obat atau insulin
sesuai anjuran dokter
3. sediakan buah2an saat berbuka
seperti kurma, pisang,
melon, pepaya dll
4. hindari aktifitas fisik
atau olahraga berlebih
5. cek gula darah apabila
mengalami gejala hipoglikemi
atau hiperglikemi
6. hindari berbuka dengan
makanan yang terlalu manis
atau karbohidrat berlebih
7. konsumsi makanan cemilan
yang tidak terlalu manis
menjelang tidur
8. segerakan berbuka dan
usahakan sahur menjelang
waktu imsak
9. jika kadar gula <60mg/dl atau >300mg/dl puasa dapat
dibatalkan
10. selalu konsultasi dengan
dokter dan tenaga kesehatan
selama menjalankan puasa

Cara Mengatasi DEHIDRASI pada Penderita DM saat Berpuasa

Upaya dalam manengani Dehidrasi atau kekurangan cairan pada penderita DM yaitu dengan meminum air putih pada waktu-waktu berikut,
– 1 gelas saat bagun sahur
-1 gelas selepas sahur
-1 gelas setelah adzan maghrib
-1 gelas setelah sholat maghrib
-1 gelas setelah makan
-1 gelas setelah sholat tarawih
-1 gelas sebelum tidur

Saat puasa anjuran minum air putih kita minimal 2Liter dalam sehari atau setara dengan 8 gelas air putih.

Sahur Pada Penderita Diabetes Mellitus dengan “SEHATI”

Hal yang disarankan kepada orang dengan diabetes mellitus saat sahur yaitu dengan “SEHATI”

SEHATI
1. SErat tinggi

2. Hindari gorengan dan gula berlebih

3. Air putih yang cukup

4. Tetap meminum obat

5. Index gula darah

Dengan mengatur serta menjaga pola makan dengan baik dan benar saat sahur dan berbuka, penderita Diabetes Mellitus tetap dapat menjalankan ibadah puasa tanpa merasa khawatir.

Pentingnya Pemantauan Mandiri

  • Bagi penderita diabetes (diabetesi), kontrol kadar gula darah memegang peranan penting demi menentukan kualitas hidup jangka panjangBagi penderita diabetes (diabetesi), kontrol kadar gula darah memegang peranan penting demi menentukan kualitas hidup jangka panjang
  • Tanpa kontrol yang baik, diabetesi rentan terhadap ancaman komplikasi kronis: gangguan pada saraf, fungsi ginjal, penglihatan, strok, hingga penyakit jantung koroner