“AYO GERAKKAN KAKIMU” Diabetes adalah penyakit yang berlangsung jangka panjang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dengan gejala yang umum terjadi adalah rasa kebas, kesemutan, luka sukar sembuh. Senam kaki diabetes suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Gerakan-gerakan senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki, memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakan sendi kaki.
Sepatu untuk Kaki Diabetes Kaki Diabetes adalah salah satu dari banyak komplikasi yang bisa terjadi pada penyakit diabetes melitus dengan kelainan pada saraf akibat gula darah tinggi Salah Satu Perawatan Kaki untuk Penderita Diabetes adalah dengan “Gunakan Sepatu Yang Tepat” Tips Memilih Sepatu: Pastikan Ukuran Sepatu Sesuai Pilih Yang Memiliki Bahan Lembut Selalu Mencoba Kedua Sepatu Pilih Sepatu dengan Ujung Tidak Menyempit Cobalah Sepatu pada Sore dan Malam hari karena Kaki Relatif Membengkak Setelah Aktivitas Konsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam terkait Penggunaan Sepatu untuk Penderita Diabetes
Kapan terakhir kali Anda melakukan pengecekan gula darah?. Memonitor kadar gula darah dalam tubuh secara berkala adalah salah satu langkah penting untuk mencegah risiko diabetes. Di saat yang sama, tinggi rendahnya nilai gula darah dalam tubuh merupakan salah satu parameter kesehatan kita. 1. Mengidentifikasi tinggi rendahnya kadar gula darah dalam tubuh 2. Mempelajari pola makan dan olahraga yang sesuai untuk menjaga kadar gula Anda 3. Memahami pengaruh faktor lain seperti penyakit atau stres pada kadar gula darah
Cek gula darah dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan dokter. Pemeriksaan gula darah mandiri bisa menggunakan alat cek gula darah atau glukometer. Dengan rutin memantau kadar gula darah, Anda dapat terus menjaga kesehatan. Tentunya, Anda pun dapat mengantisipasi risiko diabetes dan berbagai komplikasi yang berbahaya.
Lepaskan segel pelindung jarum pena insulin dan jangan menyentuh jarum
Tusukkan jarum dengan posisi tegak lurus ke dalam pena kemudian putar jarum pena searah jarum jam hingga maksimal. Pastikan bahwa ujung jarum pena terpasang tegak lurus terhadap pena insulin.
Lepaskan tutup pelindung luar jarum
Lepaskan tutup pelindung dalam jarum
Lakukan priming. Pastikan indikator dosis menunjukkan angka “0“
Putar piston searah jarum jam hingga indikator menunjukkan angka 1 atau 2 unit.
Pegang pena dengan jarum mengarah ke atas, ketuk – ketuk pemegang cartridge perlahan dengan jari agar udara naik ke permukaan.
Dengan menggunakan ibu jari, tekan piston hingga berhenti dan indikator menunjukkan angka “0”
Jika menggunakan insulin keruh, sebelum menekan piston lakukan homogenisasi
Priming selesai jika insulin terlihat keluar di ujung jarum
Putar piston sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter.
Desinfeksi lokasi penyuntikan
Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan cepat pada sudut 900 terhadap bidang yang akan disuntik, tekan piston perlahan hingga indikator dosis menunjukkan angka “0”. Posisi pena harus sedemikian rupa sehingga jendela dosis terlihat oleh penyuntik.
Setelah insulin disuntikan seluruhnya, biarkan jarum tetap di dalam kulit hingga 10 hitungan, kemudian tarik jarum keluar dari kulit tegak lurus.
Hingga jarum dicabut, ibu jari tetap menekan piston.
Lakukan teknik menyuntik dengan pencubitan agar suntikan benar-benar mencapai sasaran subkutan. Cubitan dilepaskan setelah jarum ditarik keluar dari kulit.
Setelah penyuntikan Jangan menggosok atau memijat tempat suntikan.
Gunakan one hand scoop technique untuk menutup kembali jarum dengan tutup pelindung luar. Kencangkan tutup pelindung luar hingga maksimal, kemudian putar berlawanan dengan arah jarum jam untuk melepas jarum. Lokasi Penyuntikan
Penyuntikan dapat dilakukan di abdomen, lengan, paha dan bokong
Rotasi lokasi penyuntikan sangat penting untuk menghindari lipodistrofi dan memastikan penyerapan obat secara optimal dan konsisten. Rotasi lokasi penyuntikan dengan cara
Pilih area yang akan di suntik (contoh dinding abdomen).
Tentukan zona penyuntikan.
Tentukan titik penyuntikan.
Bila perlu gunakan alat bantu rotasi agar lebih mudah.
Suntikan berikutnya berjarak 1 cm atau 1 jari dari suntikan sebelumnya.
Pindah titik penyuntikan dalam 1 zona secara sistematis.
Pindah ke zona berikutnya secara berkala (misalnya setelah setiap 7 hari).
Diabetes pada kehamilan atau Diabetes Gestasional adalah jenis diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena Diabetes pada saat kehamilan yang berikutnya.
Meskipun Diabetes ini bisa kembali normal setelah melahirkan, namun tetap akan meningkatkan risiko Diabetes Tipe 2 pada 5-10 tahun yang akan datang.
Tidak semua wanita hamil dapat merasakan gejala Diabetes Gestasional, tetapi gejala ini dapat dirasakan, seperti :
Sering Buang Air Kecil
Sering merasa haus
Sering merasa lapar
Mudah lelah
Mulut kering
Komplikasi jika gula darah tidak dikontol dan Diabetes Gestasional tidak dicegah, seperti :
Anak risiko mengalami obesitas dan DM tipe 2
Lahir premature dengan kesulitan bernafas
Lahir dengan hipoglikemia
Kelebihan berat badan >4,5 kg
• Bagaimana Cara Mencegah Di Masa Pandemi Saat Ini?
Teratur minum obat dan jaga pola makan.
Periksa rutin gula darah di rumah
Perhatikan tanda maupun gejala gula darah meningkat (hiperglikemia)
Bila sakit dan ada tanda gula darah meningkat, segera konsultasikan ke dokter
Sahabat Sehat.. Apa yang kalian ketahui tentang Neuropati Diabetikum?
Neuropati Diabetikum adalah kerusakan saraf akibat komplikasi DM
Penyebabnya :
Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama
Tekanan darah yang tinggi
Obesitas
Merokok
Penyakit jantung
Tanda dan Gejala :
Rasa kesemutan atau mati rasa pada kaki
Nyeri pada tungkai dan kaki
Gangguan pada saluran kemih
Gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, mual, dan muntah
Penglihatan buram
Detak jantung cepat
Lalu bagaimana cara untuk mencegahnya ??
Menjaga berat badan yang ideal
Olahraga dan control gula darah secara teratur
Pola makan seimbang
Hindari minuman beralkohol
Untuk pengobatan Neuropati Diabetikum ini berfokus untuk mengendalikan kadar gula darah, menghilangkan nyeri, mencegah kerusakan saraf secara cepat, dan mengelola komplikasi.
Neuropati diabetik adalah kerusakan pada saraf tepi disebabkan oleh penyakit diabetes yang ditandai dengan kelemahan otot, mati rasa(baal), kesemutan, keseimbangan dan terasa seperti terbakar atau tertusuk pada area yang terganggu.
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 menerangkan bahwa terdapat 54 % pasien dengan penyakit diabetes mengalami komplikasi berupa neuropati diabetik.
Gejala yang neuropati diabetik antara lain berupa :
Mati rasa
Rasa terbakar
Kesemutan
Tidak sensitif terhadap sentuhan
Kesusahan untuk berjalan
Tidur terganggu
Risiko jatuh
Kurangnya sensasi panas atau dingin
Penyembuhan luka yang lama
Cara untuk mencegah atau menunda adanya neuropati diabetik dapat berupa senam kaki diabetes. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (deformitas). Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur. Gerakan pada senam kaki dapat berupa :
Menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan menurunkan kaki.
Mencengkram dan meluruskan jari-jari kaki.
Menekuk, meluruskan, mengangkat kaki.
Memutar keluar dan kedalam kaki.
Latihan senam kaki diabetes dapat dilakukan setiap hari secara teratur, dimana saja. Bisa sambil bersantai bersama keluarga mupun menonton televisi. Ketika kaki terasa dingin, lakukan senam kaki Diabetes.