Diabetic Neuropathy Merupakan suatu kondisi kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat Diabetes. Kerusakan saraf tersebut pada umumnya terjadi ditungkai kaki. Apa saja gejalanya ? – Mati rasa/kebas dan kehilangan sensasi – Kaki kesemutan atau terasa seperti kebakar – Kaki keram atau seperti tertusuk – Sakit telapak kaki setelah berjalan – Kaki terasa dingin – Dan lamanya penyembuhan luka dikaki Bagaimana cara untuk mencegahnya ? Yaitu dengan 2 cara : 1. Kontrol Gula Darah – Rutin konsumsi obat Diabetes Melitus – Diet makanan rendah gula – Istirahat cukup – Rutin olahraga 2. Memelihara Kesehatan Kaki – Periksa kaki setiap hari secara mandiri – Menjaga kebersihan kaki – Selalu menggunakan alas kaki – Senam kaki
Jika semua hal sudah dilakukan akan tetapi gejala tetap tidak membaik maka segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapi dan tetap rutin menjaga kesehatan tubuh dengan selalu melaksanakan pola hidup yang sehat.
Pasien diabetes, terutama pada lanjut usia (lansia), sangat rentan mengalami berbagai risiko yang tidak diinginkan. Apabila tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada keselamatan pasien. Untuk itu, penting mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai pada pasien diabetes lansia.
Sebelum membahas komplikasinya lebih dalam, alangkah baiknya kita pahami dahulu penyakitnya. Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan usia (65-79 tahun).
Diabetes pada lansia sering tidak disadari karena gejala tersamarkan akibat perubahan fisik alamiah lansia yang mengalami penurunan.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai pada lansia:
Hilang kesadaran akibat gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia)
Tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kerusakan ginjal
Gangguan penglihatan hingga buta
Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan
Neuropati (hilang sensitivitas pada kaki, rasa kesemutan pada kaki)
Setelah mengetahui tanda bahayanya, cara mencegah komplikasi diabetes tersebut meliputi:
Penurunan risiko pengembangan diabetes mellitus tipe 2
Peningkatan metabolisme glukosa
Mempunyai kandungan fenolik yang dapat meningkatkan HDL dan peningkatan fungsi endotel
Polifenol dapat mempengaruhi metabolisme glukosa melalui penghambatan pencernaan dan penyerapan karbohidrat, pengurangan pelepasan glukosa dari hati atau stimulasi pengambilan glukosa di jaringan perifer.
Dengan sifat antioksidan, senyawa fenolik dan polifenol dapat menurunkan HbA1C
Pada pasien yang menggunakan insulin kandungan fenol yang belimpah pada buah zaitun dapat meningkatkan sekresi dan sensitivitas insulin
Buah zaitun mengandung asam oleat (asam lemak tak jenuh)
Minyak zaitun ekstra virgin dapt dipilih sebagai alternatif pada penderita DM tipe 2 karena tinggi kandungan MUFA serta antioksidan yang memiliki efek antidiabetik dalam bentuk tyrosol, hydroxytyrosol, serta oleuropein.
Buah kurma kaya akan fitokimia termasuk gula, vitamin, dan mineral dan merupakan sumber nutrisi yang baik bagi penderita diabetes mellitus.
Kandungan serat pada kurma dapat memperlambat proses pemecahan karbohidrat menjadi glukosa sehingga tidak cepat meningkatkan kadar gula darah setelah makan.
Kandungan magnesium dan natrium pada kurma dapat membantu regulasi darah sekaligus tekanan darah
Kurma mengandung antioksidan yang dapat menghambat kadar glukosa darah.
catatan : Walaupun kurma baik untuk penderita diabetes mellitus, namun mengkonsumsi kurma juga harus diatur. Setiap kurma kering mengandung 67 kalori, sekitar 18 gram karbohidrat dan 2 gram serat. Penderita DM tipe 2 dapat mengkonsumsi buah kurma 1-3 buah /hari
Mungkin kita pernah betanya-tanya bolehkah orang dengan diabetus militus berpuasa? jika boleh bagaimana sih caranya?
Tentunya pasien dengan Diabetus militus boleh melakukan puasa dengan syarat: 1. Memilik gula darah yang terkontrol dengan baik. 2. Tidak memiliki komplikasi berat seperti gagal ginjal dan penyakit jantung. 3. Mengenali tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia. 4. Jika terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia berat maka harus segera berbuka. Waktu meminum obat juga harus disesuaikan pada saat berpuasa yaitu dengan cara: 1. Obat yang diminum pagi hari dimun saat sebelum berbuka puasa. 2. Obat yang diminum malam hari diminum saat sahur. 3. Untuk penggunaan insuli harus berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan waktu penngunaannya.
MARI JALANKAN IBADAH PUASA DENGAN BAIK DAN BENAR AGAR KESEHATAN TERJAGA DAN AMALAN DITERIMA
Puasa di bulan suci ramadhan merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat muslim, dan merupakan salah satu ibadah yang paling di tunggu-tunggu oleh umat muslim, karena pada bulan suci ramadhan banyak pahala yg bisa dengan mudah untuk di dapat. Namun, bagaimana pada seseorang yang memiliki riwayat DM dan hendak berpuasa ramadhan ? Berikut ini adalah tipsnya :
Lalukan pemeriksaan ke dokter 1-2 bulan sebelum ramadhan.
Mintalah penyesuaian dosis dan jadwal minum obat atau insulin ke pada dokter.
Cek gula darah untuk mencegah kejadian hipoglimia atau hiperglikemia.
Hindari aktivitas fisik dan olahraga berlebih.
Perpendek waktu puasa dengan cara segerakan waktu berbuka dan saat makan sahur usahakan mendekati saktu imsak.
Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi pada saat puasa.
Hindari berbuka dengan makanan terlalu manis dan mengandung tinggi karbohidrar.
Selalu konsulstas dengan dokter dan tenaga kesehatan selama menjalankan puasa.
Dibuat Oleh : Esty Gustiyani (30101700056) – CoAss Penyakit Dalam RSISA
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah (glukosa) darah. Dikatakan glukosa darah puasa (GDP) meningkat apabila kadarnya > 126 mg/dL.
Penyandang DM yang berpuasa diharuskan :
Makan sahur seperti biasa dan diakhirkan
Dianjurkan disegerakan berbuka puasa
Menjalankan terapi obat atau insulin sesuai anjuran dokter
Tidak makan yang berlebihan saat berbuka puasa, makanan/minuman manis dikurangi. Buah korma diperbolehkan selama untuk berkah dan menjalankan sunnah
Harus mengontrol kadar gula darahnya dan menjaga kesehatan secara umum
Harus mengenali tanda – tanda hipoglikemi, hiperglikemi dan dehidrasi (kurang cairan dalam tubuh)
Apabila ada tanda – tanda diatas segera berbuka puasa. Bila terlambat bisa berbahaya
Tanda – tanda hipoglikemi :
Gelisah
Lemah
Terasa sangat lapar
Berkeringat banyak
Pucat
Berdebar – debar
Gemetar
Koma (tidak sadar)
Tanda – tanda hiperglikemia :
Sering buang air kecil
Amat haus
Kelelahan
Tanda – tanda dehidrasi :
Sangat haus
Kulit dan lidah terasa kering
Pikiran terganggu / mengantuk / sulit konsentrasi
Apabila terdapat tanda-tanda tersebut, segeralah berbuka puasa
Dibuat Oleh : Nurul Elvira Thamrin (30101607713) – CoAss Penyakit Dalam RSISA
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah diatas nilai normal (< 200 mg/dL). Gejala pada kaki umumnya terjadi adalah rasa kebas, kesemutan, dan luka sulit sembuh. Tips merawat kaki pada penderita diabetes yang harus dilakukan adalah memotong kuku dengan cara yang benar.
Langkah-langkah memotong kuku yang benar :
sebelum memotong kuku, mencuci kaki dengan sabun terlebih dahulu setelah itu dikeringkan terlebih dahulu
gunting kuku lurus mengikuti bentuk normal jari kaki
potong kuku tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit agar tidak timbul luka
ratakan setiap kuku dengan lembut menggunakan kikir kuku yang tidak tajam