WASPADA DIABETES PADA LANSIA !

Pasien diabetes, terutama pada lanjut usia (lansia), sangat rentan mengalami berbagai risiko yang tidak diinginkan. Apabila tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada keselamatan pasien. Untuk itu, penting mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai pada pasien diabetes lansia.

Sebelum membahas komplikasinya lebih dalam, alangkah baiknya kita pahami dahulu penyakitnya. Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan usia (65-79 tahun).

Diabetes pada lansia sering tidak disadari karena gejala tersamarkan akibat perubahan fisik alamiah lansia yang mengalami penurunan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai pada lansia:

  • Hilang kesadaran akibat gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia)
  • Tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kerusakan ginjal
  • Gangguan penglihatan hingga buta
  • Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan
  • Neuropati (hilang sensitivitas pada kaki, rasa kesemutan pada kaki)

Setelah mengetahui tanda bahayanya, cara mencegah komplikasi diabetes tersebut meliputi:

  • Tes rutin gula darah
  • Perbanyak konsumsi sayur & buah
  • Minum obat teratur
  • Aktivitas fisik teratur

Selamat menerapkan, salam sehat semuanya (!)

WASPADA KOMPLIKASI DIABETES SAAT MUDIK & LEBARAN

Pasien diabetes yang akan menjalani mudik saat lebaran, memiliki berbagai risiko yang tak diinginkan yaitu :

Jika gula darah >300 mg/dL akan timbul gejala :

  • Mudah lapar
  • Sering buang air kecil
  • Mudah haus

Jika gula darah >500 mg/dL akan timbul gejala:

  • Sangat kelelahan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Berat badan turun
  • Tangan dan kaki kesemutan

Jika timbul gejala tersebut segera periksa kadar gula darah dan konsultasi ke dokter untuk segera mendapatkan terapi.

Manfaat Mengkonsumsi Buah Zaitun Bagi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Manfaat minyak zaitun bagi penderita DM tipe 2

  1. Penurunan risiko pengembangan diabetes mellitus tipe 2
  2. Peningkatan metabolisme glukosa
  3. Mempunyai kandungan fenolik yang dapat meningkatkan HDL dan peningkatan fungsi endotel
  4. Polifenol dapat mempengaruhi metabolisme glukosa melalui penghambatan pencernaan dan penyerapan karbohidrat, pengurangan pelepasan glukosa dari hati atau stimulasi pengambilan glukosa di jaringan perifer.
  5. Dengan sifat antioksidan, senyawa fenolik dan polifenol dapat menurunkan HbA1C
  6. Pada pasien yang menggunakan insulin kandungan fenol yang belimpah pada buah zaitun dapat meningkatkan sekresi dan sensitivitas insulin
  7. Buah zaitun mengandung asam oleat (asam lemak tak jenuh)
  8. Minyak zaitun ekstra virgin dapt dipilih sebagai alternatif pada penderita DM tipe 2 karena tinggi kandungan MUFA serta antioksidan yang memiliki efek antidiabetik dalam bentuk tyrosol, hydroxytyrosol, serta oleuropein.

Manfaat Mengkonsumsi Buah Kurma Bagi Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Manfaat kurma bagi penderita DM tipe 2

  1. Buah kurma kaya akan fitokimia termasuk gula, vitamin, dan mineral dan merupakan sumber nutrisi yang baik bagi penderita diabetes mellitus.
  2. Kandungan serat pada kurma dapat memperlambat proses pemecahan karbohidrat menjadi glukosa sehingga tidak cepat meningkatkan kadar gula darah setelah makan.
  3. Kandungan magnesium dan natrium pada kurma dapat membantu regulasi darah sekaligus tekanan darah
  4. Kurma mengandung antioksidan yang dapat menghambat kadar glukosa darah.

catatan :
Walaupun kurma baik untuk penderita diabetes mellitus, namun mengkonsumsi kurma juga harus diatur. Setiap kurma kering mengandung 67 kalori, sekitar 18 gram karbohidrat dan 2 gram serat. Penderita DM tipe 2 dapat mengkonsumsi buah kurma 1-3 buah /hari

TATA CARA BERPUASA BAGI PENDERITA DIABETUS MILITUS

Mungkin kita pernah betanya-tanya bolehkah orang dengan diabetus militus berpuasa?
jika boleh bagaimana sih caranya?

Tentunya pasien dengan Diabetus militus boleh melakukan puasa dengan syarat:
1. Memilik gula darah yang terkontrol dengan baik.
2. Tidak memiliki komplikasi berat seperti gagal ginjal dan penyakit jantung.
3. Mengenali tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
4. Jika terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia berat maka harus segera berbuka. Waktu meminum obat juga harus disesuaikan pada saat berpuasa yaitu dengan cara:
1. Obat yang diminum pagi hari dimun saat sebelum berbuka puasa.
2. Obat yang diminum malam hari diminum saat sahur.
3. Untuk penggunaan insuli harus berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan waktu penngunaannya.

MARI JALANKAN IBADAH PUASA DENGAN BAIK DAN
BENAR AGAR KESEHATAN TERJAGA DAN AMALAN DITERIMA

Persiapan Puasa Ramadan bagi Penderita DM

Siapa saja yang boleh berpuasa?

Semua penyandang DM boleh berpuasa, kecuali;

  1. Pasien yang menurut dokter kadar gulanya BELUM TERKONTROL (risiko terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia)
  2. Pasien yang TIDAK PATUH terhadap manajemen diet dan pengobatannya
  3. Pasien dengan KOMPLIKASI DM yang berat, misalnya hipertensi yang tidak terkontrol, ketoasidosis diabetikum
  4. Pasien yang punya riwayat > 2 kali KOMA HIPOGLIKEMIA pada Raamadhan sebelumnya
  5. Pasien yang sedang dalam kondisi INFEKSI
  6. Pasien LANSIA yang hidup sendiri
  7. IBU HAMIL dengan DM yang membutuhkan insulin
  8. Pasien ANAK-ANAK < 12 tahun

PASIEN GEMUK/OBES SANGAT DIANJURKAN UNTUK BERPUASA

Penyandang DM boleh berpuasa, dengan aturan sebagai berikut;

  1. Wajib konsultasi dengan dokter untuk perubahan jadwal dan dosis pengobatan
  2. Makan sahur diakhirkan
  3. Segerakan berbuka
  4. Konsumsi obat/insulin sesuai anjuran dokter
  5. Tidak makan berlebihan saat berbuka. Makanan dan minuman manis dikurangi. Kurma yang segar lebih baik dari kurma yang sudah dimaniskan
  6. Kontrol kadar gula darah dan jaga kesehatan
  7. Kenali tanda hipoglikemia, hiperglikemia dan dehidrasi
  8. Bila ada tanda emergensi di atas, segera berbuka!

Tanda-tanda hipoglikemia;

  1. Gelisah
  2. Terasa sangat lapar
  3. Lemas
  4. Pucat
  5. Jantung berdebar
  6. Banyak berkeringat
  7. Gemetar
  8. Tidak sadar bisa sampai koma

Tanda-tanda hiperglikemia;

  1. Sering kencing
  2. Terasa sangat haus
  3. Mulut dan kulit terasa kering
  4. Pusing
  5. Nafas terengah dan bau nafas tak sedap
  6. Penglihatan jadi buram/kabur

Tanda dehidrasi;

  1. Haus dan lapar
  2. Jarang kencing, warna kencing lebih pekat
  3. Terasa sangat lelah
  4. Mengantuk
  5. Pusing dan berkunang-kunang
  6. Mood tidak stabil
  7. Bau mulut
  8. Mual dan muntah
  9. Kulit kering
  10. Tubuh terasa nyeri
  11. Tekanan darah rendah
  12. Jantung berdebar
  13. Sembelit dan tidak berkeringat
  14. Pingsan

Diet saat berbuka puasa;

  1. Makan berlebihan saat berbuka dan malam hari tidak dianjurkan
  2. Tidak dianjurkan makan tinggi protein dan lemak berlebih
  3. Makan sahur 40% dari kebutuhan harian
  4. Makan buka 50% dari kebutuhan harian
  5. Sesudah ibadah tarawih 10% dari kebutuhan harian
  6. Minum 6-8 gelas air putih (sahur-buka)

Olahraga selama berpuasa;

  1. Pada pasien dengan gula terkontrol <250mg/dL
  2. Olahraga ringan à jaga stabilitas gula darah
  3. Rencanakan olahraga sesuai dengan masukan kalori makanan agar tidak terjadi hipoglikemia
  4. Olahraga sedang-berat bisa dilakukan setelah ibadah tarawih

Dianjurkan pasien memiliki alat cek gula mandiri, kadar gula diperiksa saat;

  1. Sebelum sahur
  2. 2-4 jam setelah makan sahur
  3. Sebelum berbuka
  4. 2-4 jam setelah berbuka puasa

PERHATIAN!

  1. Bila ada kenaikan berat badan >2kg selama Ramadan, hubungi dokter
  2. Berat badan pada pagi hari turun >3% berturut-turut, segera berbuka (dehidrasi)
  3. Atur dan catat menu selama puasa (kontrol gula darah)
  4. Hindari minuman manis

Persiapan Ramadhan Diabetisi

Puasa di bulan suci ramadhan merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat muslim, dan merupakan salah satu ibadah yang paling di tunggu-tunggu oleh umat muslim, karena pada bulan suci ramadhan banyak pahala yg bisa dengan mudah untuk di dapat. Namun, bagaimana pada seseorang yang memiliki riwayat  DM dan hendak berpuasa ramadhan ? Berikut ini adalah tipsnya :

  1. Lalukan pemeriksaan ke dokter 1-2 bulan sebelum ramadhan.
  2. Mintalah penyesuaian dosis dan jadwal minum obat atau insulin ke pada dokter.
  3. Cek gula darah untuk mencegah kejadian hipoglimia atau hiperglikemia.
  4. Hindari aktivitas fisik dan olahraga berlebih.
  5. Perpendek waktu puasa dengan cara segerakan waktu berbuka dan saat makan sahur usahakan mendekati saktu imsak.
  6. Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi pada saat puasa.
  7. Hindari berbuka dengan makanan terlalu manis dan mengandung tinggi karbohidrar.
  8. Selalu konsulstas dengan dokter dan tenaga kesehatan selama menjalankan puasa.

Dibuat Oleh : Esty Gustiyani (30101700056) – CoAss Penyakit Dalam RSISA

Pemantauan Gula Darah Saat Puasa Ramadhan pada Penderita Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah (glukosa) darah. Dikatakan glukosa darah puasa (GDP) meningkat apabila kadarnya > 126 mg/dL.

Penyandang DM yang berpuasa diharuskan :

  1. Makan sahur seperti biasa dan diakhirkan
  2. Dianjurkan disegerakan berbuka puasa
  3. Menjalankan terapi obat atau insulin sesuai anjuran dokter
  4. Tidak makan yang berlebihan saat berbuka puasa, makanan/minuman manis dikurangi. Buah korma diperbolehkan selama untuk berkah dan menjalankan sunnah
  5. Harus mengontrol kadar gula darahnya dan menjaga kesehatan secara umum
  6. Harus mengenali tanda – tanda hipoglikemi, hiperglikemi dan dehidrasi (kurang cairan dalam tubuh)
  7. Apabila ada tanda – tanda diatas segera berbuka puasa. Bila terlambat bisa berbahaya

Tanda – tanda hipoglikemi :

  • Gelisah
  • Lemah
  • Terasa sangat lapar
  • Berkeringat banyak
  • Pucat
  • Berdebar – debar
  • Gemetar
  • Koma (tidak sadar)

Tanda – tanda hiperglikemia :

  • Sering buang air kecil
  • Amat haus
  • Kelelahan

Tanda – tanda dehidrasi :

  • Sangat haus
  • Kulit dan lidah terasa kering
  • Pikiran terganggu / mengantuk / sulit konsentrasi

Apabila terdapat tanda-tanda tersebut, segeralah berbuka puasa


Dibuat Oleh : Nurul Elvira Thamrin (30101607713) – CoAss Penyakit Dalam RSISA

Memotong Kuku Pada Kaki Penderita Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah diatas nilai normal (< 200 mg/dL). Gejala pada kaki umumnya terjadi adalah rasa kebas, kesemutan, dan luka sulit sembuh. Tips merawat kaki pada penderita diabetes yang harus dilakukan adalah memotong kuku dengan cara yang benar.

Langkah-langkah memotong kuku yang benar :

  1. sebelum memotong kuku, mencuci kaki dengan sabun terlebih dahulu setelah itu dikeringkan terlebih dahulu
  2. gunting kuku lurus mengikuti bentuk normal jari kaki
  3. potong kuku tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit agar tidak timbul luka
  4. ratakan setiap kuku dengan lembut menggunakan kikir kuku yang tidak tajam

Nefropati Diabetik

Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal progresif yang terjadi pada orang yang memiliki diabetes. Nefropati diabetik berlangsung perlahan- lahan. Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal serius yang muncul sebagai komplikasi akibat diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Penyebab dari Nefropati
1. Kadar gula darah yang tidak dikendalikan dengan baik.
2. Hipertensi.
3. Semakin lama seseorang mengidap diabetes, risikonya untuk terkena nefropati diabetik akan bertambah.
4. Obesitas.
5. Merokok.

Apa saja tanda Gejalanya ?
– kehilangan nafsu makan.
– Penurunan berat badan.
– Tidak dapat berkosentrasi.
– Sakit Kepala.
– Kulit yang kering dan gatal.
– Lemah serta sulit tidur.
– Pembengkakan pada kaki serta pergelangan kaki.
– Mual dan muntah.
– Peningkatan frekuensi buang air kecil

Lalu bagaimana Pencegahanya ?
– Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.
– Khususnya bagi pengidap kerusakan ginjal yang harus mengurangi konsumsi protein dan sodium.
– Menjaga berat badan dan lingkar perut agar tetap ideal.
– Berolahraga secara teratur.
– Berhenti merokok
– Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
– Mengendalikan tekanan darah. Batas tekanan darah yang dianjurkan adalah di bawah 130/80 mmHg.
– Cermat dalam mengendalikan kadar gula darah