PENTINGNYA PEMERIKSAAN ABI UNTUK PASIEN DIABETES MELITUS

Apa itu ABI?

Ankle-brachial index (ABI) merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif dalam bidang kedokteran vaskular. Pemeriksaan sederhana ini dilakukan untuk mendiagnosa penyakit arteri perifer. Penyakit arteri perifer merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat penyempitan pembuluh darah yang mengurangi aliran darah ke tangan dan kaki. Dalam beberapa penelitian, pemeriksaan ABI juga terbukti dapat memprediksi kejadian penyakit kardiovaskular pada pasien di masa yang akan datang.

Apa itu penyakitarteriperifer (PAD)?

Penyakit arteri perifer adalah kondisi yang menyebabkan aliran darah yang buruk ke kaki dan bagian tubuh lainnya. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat atau menyempit akibat aterosklerosis .

Penyakit arteri perifer meningkatkan risiko:

Stroke .

Serangan iskemik transien (TIA/stroke ringan).

Serangan jantung .

•Masalah kardiovaskular lainnya.

Pasien dengan faktor risiko penyakit arteri perifer perlu menjalani pemeriksaan ABI. Faktor risiko tersebut diantaranya :

•riwayat merokok,

•usia tua

•diabetes

•hipertensi

•dislipidemia

•riwayat aterosklerosis di bagian tubuh lainnya.

Apa keuntunganpemeriksaan ABI?

Tes indeks pergelangan kaki-lengan adalah cara yang lebih baik untuk menyaring orang yang berisiko dan mendiagnosis PAD karena:

•Sederhana.

•Membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit.

•Biaya rendah.

•Hal ini dapat dilakukan di kantor penyedia layanan kesehatan Anda atau di klinik rawat jalan.

•Ini non-invasif dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang.

PROSEDUR ABI

•Pasien akan diminta untuk berbaring dan pemeriksaan akan memasang manset pada kedua lengan dan mata kaki. Manset tersebut akan dikembangkan dan sebuah probe ultrasound akan ditekan pada kulit pasien untuk melihat gambaran aliran darah.

•Pemeriksa akan melakukan perhitungan ABI dengan membagi tekanan darah sistolik pada mata kaki dengan lengan.

•Hasil perhitungan tersebut dikatakan normal jika berada dalam rentang 0.9 – 1.4. Jika lebih besar dari nilai tersebut mengindikasikan kekakuan pembuluh darah sedangkan jika lebih kecil mengindikasikan terjadi peyempitan pembuluh darah.

KAPAN PEMERIKSAAN ABI DIPERLUKAN :

•Memiliki riwayat penggunaan produk tembakau.

•Menderita diabetes dan berusia lebih dari 50 tahun.

•Berusia lebih dari 65 tahun.

•Memiliki kolesterol tinggi , tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

Pemeriksaan ABI tidak boleh dilakukan pada :

Pemeriksaan ABI tidak boleh dilakukan pada pasien dengan trombosis vena dalam karena berisiko untuk menyebakan terlepasnya sumbatan pembuluh darah dan mengakibatkan kejadian yang lebih parah seperti stroke atau tersumbatnya pembuluh darah paru – paru. Selain itu, pemeriksaan ABI juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan nyeri kaki hebat seperti pada pasien dengan iskemi tungkai, fraktur, atau luka di lokasi pemeriksaan. Selain itu, akurasi pemeriksaan ABI sering terganggu pada pasien dengan diabetes dikarenakan terdapat pengapuran dari pembuluh darah sehingga perlu keahlian lebih dari pemeriksa.

Penggunaan Glucometer Yang Benar

Apa itu glucometer ? Meteran glukosa (atau glukometer) digunakan untuk mengukur jumlahglukosa dalam darah .

Kegunaan Glucometer ? Diukur dengan mengambilsetetes kecil darah dengancara menusuk kulit dan ditempelkan pada strip tessehingga meteran dapatmembacanya.

Kontrol  glukosa : 

•hipoglikemia  :  Gula darah rendah, umumnya saat GDS <70 mg/dL.

•hiperglikemia :  Gula darahtinggi,umumnya saat GDS >200 mg/dL

Step penggunaan glucometer yang benar :

  1. Cuci tangan dengan sabun atau gunakan alkohol swab untukn membantu mencegah infeksi
  2. Nyalakan glukometer dan memasukkan strip tes. Layarglukometer akan memberi tahu Anda kapan waktunya untukmengoleskan darah pada strip.
  3. Cocokan kode antara strip dengan alat (jika dengan koding) 
  4. Ambil sampel darah menggunakan lanset dan remasjari Anda hingga menghasilkan tetesan yang cukupbesar.
  5. Masukan sampel darah ke strip dan tunggu hasilnyakeluar ( tunggu selama 5 detik )
  6. Bersihkan luka tusukan menggunakan alcohol swab dan buang strip tes yang sudah terpakai

Puasa Yang Aman Dan Nyaman Bagi Penderita DM

Puasa Yang Aman Dan Nyaman Bagi Penderita DM

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dalam agama Islam yang dianggap istimewa oleh umat Muslim di seluruh dunia. Berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam yang mampu dan sehat.
Sehat adalah suatu kondisi keutuhan dari kemampuan fungsional dan keadaan lebih baik/ sejahtera, sehingga seseorang dilihat mampu memiliki fungsional tubuh yang baik, mampu beradaptasi dengan lingkugan secara adekuat, serta merasa lebih baik. Dengan demikian untuk para penyandang diabetes, kegiatan berpuasa perlu diperhatikan agar berpuasa nyaman dan aman.
Hal Penting Sebelum Pasien Diabetes menjalankan Puasa Ramadhan:
1. Terapi yang didapat saat ini
2. Kondisi kesehatan dalam 1 tahun terakhir
3. Kadar gula darah terkontrol atau tidak
4. Komplikasi yang tengah dialami
5. Kendala saat berpuasa


Resiko Puasa Pada Pasien Diabetes :
Kondisi kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) dan Dehidrasi (kekurangan cairan) dengan cara melakukan pemantauan gula darah selama bulan puasa dapat dilakukan menggunakan alat bernama glukometer.


Pemeriksaan gula darah selama puasa :
1. Sebelum sahur
2. Pagi hari jam 06.00
3. Siang Hari jam 12.00
4. Sore har jam 16.00
5. 2 jam setelah berbuka puasa


Penyandang diabetes mellitus disegerakan berbuka puasa apabila :
1. Gula darah <70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam bila gula darah antara 70-90 mg/dl.
2. Gula darah >300 mg/dl.
3. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.

Makan Selama Puasa Ramadhan
• Makan secukupnya dengan variasi gizi seimbang
• Hindari makanan terlalu manis
• Perbanyak makan serat seperti buah dan sayur
• Minum yang banyak sekitar 6-8 gelas untuk menghindari dehidrasi

Aktifitas Fisik Selama Puasa Ramadhan juga perlu dilakukan :
• Tetap melakukan aktivitas sik dengan intensitas
ringan atau sedang (misal: jalan kaki, jogging,
bersepeda) idealnya setelah buka puasa
• Cek kadar gula sebelum berolahraga
• Shalat Tarawih (bagian dari aktivitas fisik)

ANINDITA MAULIDA TARA GAYATRI (P45.2)/Co Ass Ilmu Penyakit Dalam

TATACARA SHOLAT PENDERITA KAKI DIABETES

Apa Itu Kaki Diabetes?

Kaki diabetes adalah luka kronik pada daerah di bawah pergelangan kaki. Kaki diabetik disebabkan oleh proses neuropati perifer, penyakit arteri perifer ataupun kombinasi keduanya.

Derajat Kaki Diabetes

  • Derajat 0 : Tidak ada Luka
  • Derajat 1 : kedalaman luka di permukaan kulit/ lapisan lemak
  • Derajat 2 : Kedalaman luka mencapai ligamen, tendon, dan otot
  • Derajat 3 : Kedalaman luka sampai ke tulang
  • Derajat 4 : Jaringan mati di bagian kaki seperti jempol atau tumit
  • Derajat 5 : Jaringan mati seluruh bagian kaki

Sholat Bagi Orang Sakit

  1. Sholat duduk di kursi
  2. Sholat duduk di atas sajadah/lantai
  3. Sholat berbaring di rumah sakit
  4. Sholat miring ke kanan

Allah SWT Berfirman :

  • فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu “ (At Taghabun:16).

Tata cara sholat sambil duduk

  • Niat shalat
  • Takbiratul ihram, tangan bersedekap membaca Iftitah, al-fatihah, dan salah satu surat dalam Al- Qur’an
  • Rukuk dengan kepala menunduk sebagai isyarat rukuk
  • I’tidal dengan meluruskan kepala dan tangan dan membaca doa I’tidal
  • Takbir dengan menggerakkkan kepala menunduk sebagai isyarat sujud (isyarat sujud harus lebih rendah dari isyarat rukuk)
  • Takbir meluruskan kepala lurus dan tangan lurus sebagai isyarat duduk di antara dua sujud sambil membaca doa
  • Takbir dengan menunduk isyarat sujud dan membaca bacaan sujud
  • Takbir dengan meluruskan kepala dan tangan bersedekap isyarat berdiri pada rekaat kedua.
  • Dst.

Sholat bagi orang yang tidak mampu duduk

  • Orang yang sakitnya parah dan tidak mampu duduk diperbolehkan sholat dengan cara sebagai berikut :
  • Berbaring dengan miring ke kanan menghadap kiblat. Semua gerakan shalatnya hanya dengan isyarat gerak kepala atau gerakan tangan, sedangkan bacaan shalat kalau mampu dilakukan secara sempurna, jika tidak mampu dibaca bacaan wajib
  • Apabila tidak mampu miring ke kanan maka shalat dilakukan dengan berbaring tertelentang. Semua gerakan shalatnya dengan isyarat kepala atau tangan. Jika tidak mampu meenggerakkan kepala dan tangan maka isyarat dapat dilakukan dengan kedipan mata
  • Apabila sudah tidak bisa bergerak sama sekali tetapi masih memiliki kesadaran, diperbolehkan mengerjakan shalat di dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.

COASS INTERNA

Nama : Muhammad Umar Faruqi
Nim : 30101700115

Cara Merawat Ulkus Kaki Diabetes

LUKA KAKI DIABETES (ULKUS DIABETIK)

Kaki diabetes atau ulkus diabetik adalah kelainan pada tungkai bawah yang merupakan komplikasi kronik dari penderita diabetes melitus.

Derajat luka kaki diabetes

  • Derajat 1 : Kedalaman luka hanya dipermukaan kulit atau area jaringan lemak.
  • Derajat 2 : Kedalaman luka telah mencapai ligamen, tendon, dan otot.
  • Derajat 3 : Kedalaman luka telah sampai ke tulang.
  • Derajat 4: Telah mengalami kematian jaringan di bagian kaki tertentu,seperti jempol atau tumit.
  • Derajat 5: Kematian jaringan semakin luas hingga ke bagian kaki keseluruhan sehingga harus dilakukan amputasi.

Cara Merawat luka kaki diabetes

  1. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi.
  2. Berikan pelembab/ lotion di daerah kaki yang kering. Jangan di sela-sela jari karena akan lembab dan menimbulkan jamur.
  3. Gunting kuku kaki mengikuti bentuk jari kaki. Tidak terlalu dekat dengan kulit. Kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
  4. Pakai alas kaki sepatu/ sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka.
  5. Gunakan sepatu atau sandal yang baik. Sesuai ukuran dan nyaman dipakai. Ukuran sepatu cukup untuk jari-jari kaki.
  6. Periksa sepatu sebelum dipakai. Apakah ada kerikil atau benda tajam seperti duri ataupun  jarum.
  7. Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan kain atau kassa bersih.
  8. Periksa apakah ada luka meradang dan segera ke dokter.
  9. Rutin kontrol gula darah dan luka kaki diabetes.

Coass Interna/ Rifandi Rama Dhana Ardi

Berwudhu pada Pasien dengan Ulkus DM

Ulkus diabetikum

luka terbuka yang terjadi pada kaki penderita DM yang disebabkan oleh tekanan berulang pada kaki dan disertai dengan adanya neuropati perifer, kelainan bentuk kaki serta perkembangan infeksi yang sering mempersulit penyembuhan akibat berkurangnya sirkulasi arteri.

Wudhu

membasuh anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan (air mutlak) dengan tujuan menghilangkan hadas kecil yang sesuai dengan syarat dan rukunnya.

Syarat wudhu

  • Islam
  • Mumayiz
  • Tidak berhadas besar
  • Memakai air suci mensucikan
  • Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke anggota tubuh

Cara berwudhu pada pasien Ulkus DM

  1. Tingkatan pertama      : Lukanya terbuka dan tidak berbahaya jika dibasuh. Dalam hal ini maka dia wajib dibasuh jika dia merupakan anggota yang wajib dibasuh.
  2. Tingkatan kedua         : Lukanya terbuka tapi berbahaya jika dibasuh dan tidak berbahaya jika diusap. Dalam tingkatan ini, yang diwajibkan adalah diusap, tidak dibasuh.
  3. Tingkatan ketiga        : Lukanya terbuka dan berbahaya jika dibasuh dan diusap. Maka dalam kondisi seperti itu, hendaknya dia bertayammum untuk mengganti basuhan anggota wudhu tersebut.
  4. Tingkatan keempat     : Lukanya tertutup oleh perban dan semacamnya dan hal itu dibutuhkan. Dalam tingkatan seperti ini, cukup baginya mengusap di atasnya. Hal itu sudah menggantikan basuhan dan usapan di atasnya.

Cara tayamum

  1. Niat (untuk boleh mengerjakan solat)
  2. Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah dan tangan
  3. Mengusap muka dengan debu dengan sekali usapan
  4. Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu sekali usapan
  5. Tertib (berurutan)
    Yaitu urut di antara kedua usapan tersebut ( wajah dahulu kemudian kedua tangan)

Sumber:

  •  2019_A.N. Zainuddin. S. Ag., SE., MM_Bimbingan Praktik Ibadah
  • (Al-Mughni, 1/172-173, Lihat: Al-Mausuah Al-Fiqhiyyah, 14/273)
  • (Majmuah Fatawa wa Maqalat Ibnu Utsaimin, 11/121)

Serly Rachmawati/P.37.1/ Coass Interna

Obat DM Metformin dan Glimepiride

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Konsensus PERKENI 2015 pada Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan, prevalens DM tahun 2018 diperkirakan sebesar 10,9%. DM merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. Di mana pada diabetes dapat terjadi komplikasi berupa gangguan pada pembuluh darah maupun gangguan pada sistem saraf atau neuropati. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM.

Salah satu pengobatan DM yaitu dengan menggunakan obat metformin dan glimepirid.
Metformin merupakan obat golongan biguanid yang digunakan dalam mencegah diabetes dengan bukti terkuat dan keamanan jangka panjang terbaik. Metformin memiliki efek utama mengurangi produksi glukosa hati dan memperbaiki ambilan glukosa di jaringan perifer.
Obat metformin dikonsumsi sesudah makan atau sebelum tidur (apabila dosis 1 kali sehari)

Sedangkan glimepirid merupakan obat golongan sulfonilurea dengan efek utama meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat mengakibatkan hipoglikemia yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat DM lainnya.
Obat glimepiride dikonsumsi sebelum makan di pagi hari

Sekian informasi dari kami, selamat menerapkan

Salam sehat!

Manfaat Bersepeda Bagi Penderita Diabetes Mellitus



 Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes dibagi menjadi 2 yaitu, Diabetes Mellitus tipe 1 dan tipe 2. Gejala diabetes seperti, mudah lapar, mudah haus, sering buang air kecil, luka yang lama sembuh,  dan pandangan mata kabur.

Diabetes Mellitus dapat dicegah dengan mengatur gaya hidup yang sehat, salah satunya melakukan olahraga ringan seperti bersepeda. Bersepeda dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi komplikasi.

6 Manfaat yang didapat dari bersepeda, antara lain :
1. Mengontrol gula darah
2. Membakar lemak tubuh
3. Meningkatan ketahanan imun tubuh
4. Mengurangi stress
5. Melancarkan aliran darah
6. Mengontrol tekanan darah
 
5 Tips yang perlu diperhatikan saat bersepeda :
1. Lakukan dengan durasi 30 menit-1 jam
2. Sebelum olahraga lakukan pemanasan
3. Cek gula darah sebelum bersepeda
4. Lakukan olahraga rutin dan teratur dalam 3-4x/minggu
5. Pilihlah sepatu dan pakaian yang nyaman
 
Selain bersepeda kita juga perlu untuk mengatur pola makan yang bergizi seimbang dan rajin melakukan medical checkup.
 
Salam sehat!!

Manfaat Berenang Bagi Penderita Diabetes Mellitus


Diabetes adalah penyakit kronis yang perlu dikelola agar tidak menimbulkan komplikasi serius. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat wajib dilakukan oleh pengidap diabetes, salah satunya dengan rutin berolahraga. Di antara banyaknya jenis olahraga untuk pengidap diabetes, berenang adalah salah satu yang dianjurkan. 

Berenang merupakan olahraga yang cocok bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dan lebih sehat. Saat berenang, 350-420 kalori terbakar setiap jamnya. Hal ini berdampak sangat baik bagi mereka yang sering mengalami mati rasa pada kakinya.

5 Manfaat lain berenang bagi penderita Diabetes Mellitus adalah :
1.Mengontrol tingkat gula darah
2.Tidak ada gravitasi
3.Jantung lebih kuat
4.Membakar Kalori
5.Menjaga kesehatan mental
 
Tips Berenang bagi Pengidap Diabetes
Pengidap diabetes perlu berenang setidaknya tiga kali dalam seminggu , Pada tahap awal, kamu bisa memulainya dengan durasi 10 menit terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa, durasi berenang bisa ditingkatkan secara bertahap, hingga 30 menit per sesinya. 
Salah satu yang jadi keunggulan berenang untuk pengidap diabetes adalah tidak terbebaninya kaki oleh berat tubuh. Hal ini juga baik karena pada kondisi diabetes aliran darah ke tungkai, terutama kaki, menurun. Selain itu, diabetes juga membuat saraf-saraf terkadang mengalami gangguan, sehingga terjadi penurunan indera perasa pada kaki

Selamat menerapkan, salam sehat semuanya (!)

Kenali Gejala Diabetic Neuropathy

Diabetic Neuropathy
Merupakan suatu kondisi kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat Diabetes. Kerusakan saraf tersebut pada umumnya terjadi ditungkai kaki.
Apa saja gejalanya ?
– Mati rasa/kebas dan kehilangan sensasi
– Kaki kesemutan atau terasa seperti kebakar
– Kaki keram atau seperti tertusuk
– Sakit telapak kaki setelah berjalan
– Kaki terasa dingin
– Dan lamanya penyembuhan luka dikaki
Bagaimana cara untuk mencegahnya ?
Yaitu dengan 2 cara :
1. Kontrol Gula Darah
– Rutin konsumsi obat Diabetes Melitus
– Diet makanan rendah gula
– Istirahat cukup
– Rutin olahraga
2. Memelihara Kesehatan Kaki
– Periksa kaki setiap hari secara mandiri
– Menjaga kebersihan kaki
– Selalu menggunakan alas kaki
– Senam kaki

Jika semua hal sudah dilakukan akan tetapi gejala tetap tidak membaik maka segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapi dan tetap rutin menjaga kesehatan tubuh dengan selalu melaksanakan pola hidup yang sehat.