Apa itu glucometer ? Meteran glukosa (atau glukometer) digunakan untuk mengukur jumlahglukosa dalam darah .
Kegunaan Glucometer ? Diukur dengan mengambilsetetes kecil darah dengancara menusuk kulit dan ditempelkan pada strip tessehingga meteran dapatmembacanya.
Kontrol glukosa :
•hipoglikemia : Gula darah rendah, umumnya saat GDS <70 mg/dL.
•hiperglikemia : Gula darahtinggi,umumnya saat GDS >200 mg/dL
Step penggunaan glucometer yang benar :
Cuci tangan dengan sabun atau gunakan alkohol swab untukn membantu mencegah infeksi
Nyalakan glukometer dan memasukkan strip tes. Layarglukometer akan memberi tahu Anda kapan waktunya untukmengoleskan darah pada strip.
Cocokan kode antara strip dengan alat (jika dengan koding)
Ambil sampel darah menggunakan lanset dan remasjari Anda hingga menghasilkan tetesan yang cukupbesar.
Masukan sampel darah ke strip dan tunggu hasilnyakeluar ( tunggu selama 5 detik )
Bersihkan luka tusukan menggunakan alcohol swab dan buang strip tes yang sudah terpakai
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dalam agama Islam yang dianggap istimewa oleh umat Muslim di seluruh dunia. Berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan suci Ramadhan merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam yang mampu dan sehat. Sehat adalah suatu kondisi keutuhan dari kemampuan fungsional dan keadaan lebih baik/ sejahtera, sehingga seseorang dilihat mampu memiliki fungsional tubuh yang baik, mampu beradaptasi dengan lingkugan secara adekuat, serta merasa lebih baik. Dengan demikian untuk para penyandang diabetes, kegiatan berpuasa perlu diperhatikan agar berpuasa nyaman dan aman. Hal Penting Sebelum Pasien Diabetes menjalankan Puasa Ramadhan: 1. Terapi yang didapat saat ini 2. Kondisi kesehatan dalam 1 tahun terakhir 3. Kadar gula darah terkontrol atau tidak 4. Komplikasi yang tengah dialami 5. Kendala saat berpuasa
Resiko Puasa Pada Pasien Diabetes : Kondisi kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) dan Dehidrasi (kekurangan cairan) dengan cara melakukan pemantauan gula darah selama bulan puasa dapat dilakukan menggunakan alat bernama glukometer.
Pemeriksaan gula darah selama puasa : 1. Sebelum sahur 2. Pagi hari jam 06.00 3. Siang Hari jam 12.00 4. Sore har jam 16.00 5. 2 jam setelah berbuka puasa
Penyandang diabetes mellitus disegerakan berbuka puasa apabila : 1. Gula darah <70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam bila gula darah antara 70-90 mg/dl. 2. Gula darah >300 mg/dl. 3. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.
Makan Selama Puasa Ramadhan • Makan secukupnya dengan variasi gizi seimbang • Hindari makanan terlalu manis • Perbanyak makan serat seperti buah dan sayur • Minum yang banyak sekitar 6-8 gelas untuk menghindari dehidrasi
Aktifitas Fisik Selama Puasa Ramadhan juga perlu dilakukan : • Tetap melakukan aktivitas sik dengan intensitas ringan atau sedang (misal: jalan kaki, jogging, bersepeda) idealnya setelah buka puasa • Cek kadar gula sebelum berolahraga • Shalat Tarawih (bagian dari aktivitas fisik)
ANINDITA MAULIDA TARA GAYATRI (P45.2)/Co Ass Ilmu Penyakit Dalam
Kaki diabetes adalah luka kronik pada daerah di bawah pergelangan kaki. Kaki diabetik disebabkan oleh proses neuropati perifer, penyakit arteri perifer ataupun kombinasi keduanya.
Derajat Kaki Diabetes
Derajat 0 : Tidak ada Luka
Derajat 1 : kedalaman luka di permukaan kulit/ lapisan lemak
Derajat 2 : Kedalaman luka mencapai ligamen, tendon, dan otot
Derajat 3 : Kedalaman luka sampai ke tulang
Derajat 4 : Jaringan mati di bagian kaki seperti jempol atau tumit
Derajat 5 : Jaringan mati seluruh bagian kaki
Sholat Bagi Orang Sakit
Sholat duduk di kursi
Sholat duduk di atas sajadah/lantai
Sholat berbaring di rumah sakit
Sholat miring ke kanan
Allah SWT Berfirman :
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu “ (At Taghabun:16).
Tata cara sholat sambil duduk
Niat shalat
Takbiratul ihram, tangan bersedekap membaca Iftitah, al-fatihah, dan salah satu surat dalam Al- Qur’an
Rukuk dengan kepala menunduk sebagai isyarat rukuk
I’tidal dengan meluruskan kepala dan tangan dan membaca doa I’tidal
Takbir dengan menggerakkkan kepala menunduk sebagai isyarat sujud (isyarat sujud harus lebih rendah dari isyarat rukuk)
Takbir meluruskan kepala lurus dan tangan lurus sebagai isyarat duduk di antara dua sujud sambil membaca doa
Takbir dengan menunduk isyarat sujud dan membaca bacaan sujud
Takbir dengan meluruskan kepala dan tangan bersedekap isyarat berdiri pada rekaat kedua.
Dst.
Sholat bagi orang yang tidak mampu duduk
Orang yang sakitnya parah dan tidak mampu duduk diperbolehkan sholat dengan cara sebagai berikut :
Berbaring dengan miring ke kanan menghadap kiblat. Semua gerakan shalatnya hanya dengan isyarat gerak kepala atau gerakan tangan, sedangkan bacaan shalat kalau mampu dilakukan secara sempurna, jika tidak mampu dibaca bacaan wajib
Apabila tidak mampu miring ke kanan maka shalat dilakukan dengan berbaring tertelentang. Semua gerakan shalatnya dengan isyarat kepala atau tangan. Jika tidak mampu meenggerakkan kepala dan tangan maka isyarat dapat dilakukan dengan kedipan mata
Apabila sudah tidak bisa bergerak sama sekali tetapi masih memiliki kesadaran, diperbolehkan mengerjakan shalat di dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.
luka terbuka yang terjadi pada kaki penderita DM yang disebabkan oleh tekanan berulang pada kaki dan disertai dengan adanya neuropati perifer, kelainan bentuk kaki serta perkembangan infeksi yang sering mempersulit penyembuhan akibat berkurangnya sirkulasi arteri.
Wudhu
membasuh anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan (air mutlak) dengan tujuan menghilangkan hadas kecil yang sesuai dengan syarat dan rukunnya.
Syarat wudhu
Islam
Mumayiz
Tidak berhadas besar
Memakai air suci mensucikan
Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke anggota tubuh
Cara berwudhu pada pasien Ulkus DM
Tingkatan pertama : Lukanya terbuka dan tidak berbahaya jika dibasuh. Dalam hal ini maka dia wajib dibasuh jika dia merupakan anggota yang wajib dibasuh.
Tingkatan kedua : Lukanya terbuka tapi berbahaya jika dibasuh dan tidak berbahaya jika diusap. Dalam tingkatan ini, yang diwajibkan adalah diusap, tidak dibasuh.
Tingkatan ketiga : Lukanya terbuka dan berbahaya jika dibasuh dan diusap. Maka dalam kondisi seperti itu, hendaknya dia bertayammum untuk mengganti basuhan anggota wudhu tersebut.
Tingkatan keempat : Lukanya tertutup oleh perban dan semacamnya dan hal itu dibutuhkan. Dalam tingkatan seperti ini, cukup baginya mengusap di atasnya. Hal itu sudah menggantikan basuhan dan usapan di atasnya.
Cara tayamum
Niat (untuk boleh mengerjakan solat)
Memindahkan debu dari tempatnya ke wajah dan tangan
Mengusap muka dengan debu dengan sekali usapan
Mengusap dua belah tangan hingga siku-siku dengan debu sekali usapan
Tertib (berurutan) Yaitu urut di antara kedua usapan tersebut ( wajah dahulu kemudian kedua tangan)
Sumber:
2019_A.N. Zainuddin. S. Ag., SE., MM_Bimbingan Praktik Ibadah
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Konsensus PERKENI 2015 pada Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan, prevalens DM tahun 2018 diperkirakan sebesar 10,9%. DM merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. Di mana pada diabetes dapat terjadi komplikasi berupa gangguan pada pembuluh darah maupun gangguan pada sistem saraf atau neuropati. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM.
Salah satu pengobatan DM yaitu dengan menggunakan obat metformin dan glimepirid. Metformin merupakan obat golongan biguanid yang digunakan dalam mencegah diabetes dengan bukti terkuat dan keamanan jangka panjang terbaik. Metformin memiliki efek utama mengurangi produksi glukosa hati dan memperbaiki ambilan glukosa di jaringan perifer. Obat metformin dikonsumsi sesudah makan atau sebelum tidur (apabila dosis 1 kali sehari)
Sedangkan glimepirid merupakan obat golongan sulfonilurea dengan efek utama meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat mengakibatkan hipoglikemia yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat DM lainnya. Obat glimepiride dikonsumsi sebelum makan di pagi hari
Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes dibagi menjadi 2 yaitu, Diabetes Mellitus tipe 1 dan tipe 2. Gejala diabetes seperti, mudah lapar, mudah haus, sering buang air kecil, luka yang lama sembuh, dan pandangan mata kabur.
Diabetes Mellitus dapat dicegah dengan mengatur gaya hidup yang sehat, salah satunya melakukan olahraga ringan seperti bersepeda. Bersepeda dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi komplikasi.
6 Manfaat yang didapat dari bersepeda, antara lain : 1. Mengontrol gula darah 2. Membakar lemak tubuh 3. Meningkatan ketahanan imun tubuh 4. Mengurangi stress 5. Melancarkan aliran darah 6. Mengontrol tekanan darah
5 Tips yang perlu diperhatikan saat bersepeda : 1. Lakukan dengan durasi 30 menit-1 jam 2. Sebelum olahraga lakukan pemanasan 3. Cek gula darah sebelum bersepeda 4. Lakukan olahraga rutin dan teratur dalam 3-4x/minggu 5. Pilihlah sepatu dan pakaian yang nyaman
Selain bersepeda kita juga perlu untuk mengatur pola makan yang bergizi seimbang dan rajin melakukan medical checkup.
Diabetes adalah penyakit kronis yang perlu dikelola agar tidak menimbulkan komplikasi serius. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat wajib dilakukan oleh pengidap diabetes, salah satunya dengan rutin berolahraga. Di antara banyaknya jenis olahraga untuk pengidap diabetes, berenang adalah salah satu yang dianjurkan.
Berenang merupakan olahraga yang cocok bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dan lebih sehat. Saat berenang, 350-420 kalori terbakar setiap jamnya. Hal ini berdampak sangat baik bagi mereka yang sering mengalami mati rasa pada kakinya.
5 Manfaat lain berenang bagi penderita Diabetes Mellitus adalah : 1.Mengontrol tingkat gula darah 2.Tidak ada gravitasi 3.Jantung lebih kuat 4.Membakar Kalori 5.Menjaga kesehatan mental
Tips Berenang bagi Pengidap Diabetes Pengidap diabetes perlu berenang setidaknya tiga kali dalam seminggu , Pada tahap awal, kamu bisa memulainya dengan durasi 10 menit terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa, durasi berenang bisa ditingkatkan secara bertahap, hingga 30 menit per sesinya. Salah satu yang jadi keunggulan berenang untuk pengidap diabetes adalah tidak terbebaninya kaki oleh berat tubuh. Hal ini juga baik karena pada kondisi diabetes aliran darah ke tungkai, terutama kaki, menurun. Selain itu, diabetes juga membuat saraf-saraf terkadang mengalami gangguan, sehingga terjadi penurunan indera perasa pada kaki
Diabetic Neuropathy Merupakan suatu kondisi kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat Diabetes. Kerusakan saraf tersebut pada umumnya terjadi ditungkai kaki. Apa saja gejalanya ? – Mati rasa/kebas dan kehilangan sensasi – Kaki kesemutan atau terasa seperti kebakar – Kaki keram atau seperti tertusuk – Sakit telapak kaki setelah berjalan – Kaki terasa dingin – Dan lamanya penyembuhan luka dikaki Bagaimana cara untuk mencegahnya ? Yaitu dengan 2 cara : 1. Kontrol Gula Darah – Rutin konsumsi obat Diabetes Melitus – Diet makanan rendah gula – Istirahat cukup – Rutin olahraga 2. Memelihara Kesehatan Kaki – Periksa kaki setiap hari secara mandiri – Menjaga kebersihan kaki – Selalu menggunakan alas kaki – Senam kaki
Jika semua hal sudah dilakukan akan tetapi gejala tetap tidak membaik maka segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapi dan tetap rutin menjaga kesehatan tubuh dengan selalu melaksanakan pola hidup yang sehat.
Pasien diabetes, terutama pada lanjut usia (lansia), sangat rentan mengalami berbagai risiko yang tidak diinginkan. Apabila tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada keselamatan pasien. Untuk itu, penting mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai pada pasien diabetes lansia.
Sebelum membahas komplikasinya lebih dalam, alangkah baiknya kita pahami dahulu penyakitnya. Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan usia (65-79 tahun).
Diabetes pada lansia sering tidak disadari karena gejala tersamarkan akibat perubahan fisik alamiah lansia yang mengalami penurunan.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diwaspadai pada lansia:
Hilang kesadaran akibat gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia)
Tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, kerusakan ginjal
Gangguan penglihatan hingga buta
Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan
Neuropati (hilang sensitivitas pada kaki, rasa kesemutan pada kaki)
Setelah mengetahui tanda bahayanya, cara mencegah komplikasi diabetes tersebut meliputi: