
Webinar dan Senam Bersama Virtual 22 Nopember 2020

diabetEasy
Panduan Memilih Karbohidrat Sehat untuk Diabetes
Diabetes adalah kondisi di mana tubuh mengalami kesulitan dalam mengelola kadar gula darah. Salah satu cara utama untuk mengontrol diabetes adalah dengan memilih makanan yang tepat, terutama jenis karbohidrat atau makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari.
Bagi masyarakat Jawa yang terbiasa mengonsumsi nasi putih sebagai makanan utama, penting untuk memahami bahwa tidak semua karbohidrat memiliki efek yang sama terhadap kadar gula darah. Beberapa jenis karbohidrat dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sementara yang lain lebih lambat diserap sehingga lebih aman bagi penderita diabetes.
Mengapa Pemilihan Karbohidrat Penting bagi Penderita Diabetes?
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, dalam tubuh penderita diabetes, karbohidrat yang dipecah menjadi glukosa dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang cepat jika tidak dikontrol dengan baik.
Untuk menghindari lonjakan gula darah yang berbahaya, penderita diabetes perlu memilih karbohidrat dengan Indeks Glikemik (IG) rendah hingga sedang, yang berarti karbohidrat tersebut dicerna lebih lambat dan tidak langsung menaikkan kadar gula darah.
Pilihan Karbohidrat yang Baik untuk Diabetes
Berikut adalah beberapa pilihan makanan pokok yang lebih sehat untuk penderita diabetes:
✅ Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah (Baik untuk Diabetes)
1. Beras Merah– Mengandung lebih banyak serat dibandingkan nasi putih sehingga lebih lambat dicerna.
2. Beras Cokelat– Alternatif lain dari beras merah yang tetap tinggi serat dan vitamin B.
3. Jagung– Sumber karbohidrat alami yang kaya serat dan rendah IG.
4. Ubi Jalar– Mengandung serat tinggi dan memiliki efek yang lebih stabil terhadap gula darah.
5. Singkong– Pilihan makanan pokok yang lebih alami dengan kandungan serat yang baik.
6. Oatmeal – Oat mengandung serat larut yang membantu mengontrol kadar gula darah.
7. Sorgum – Sereal alternatif yang kaya serat dan baik untuk pengganti nasi.
❌ Karbohidrat yang Harus Dibatasi atau Dihindari:
1. Nasi Putih– Indeks glikemiknya tinggi, menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
2. Nasi Ketan– Mengandung lebih banyak pati yang lebih mudah menaikkan kadar gula darah.
3. Roti Putih– Terbuat dari tepung olahan dengan sedikit serat.
4. Mie Instan– Mengandung karbohidrat olahan dan rendah serat.
Cara Mengolah Karbohidrat agar Lebih Sehat untuk Diabetes
Selain memilih jenis karbohidrat yang tepat, cara memasak dan mengolahnya juga sangat berpengaruh terhadap kadar gula darah. Berikut beberapa tips mengolah makanan pokok agar lebih sehat bagi penderita diabetes:
1. Jangan Memasak Terlalu Lembek
– Nasi yang terlalu lembek lebih cepat dicerna oleh tubuh, sehingga dapat meningkatkan gula darah lebih cepat.
– Gunakan metode kukus atau tanak untuk memasak nasi merah agar teksturnya lebih kenyal dan seratnya tetap terjaga.
2. Tambahkan Serat dalam Setiap Makanan
– Mengombinasikan karbohidrat dengan sayuran berserat tinggi dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah.
– Contoh: Makan ubi jalar bersama sayuran hijau dan tempe untuk memperlambat lonjakan gula darah.
3. Pilih Metode Masak yang Sehat
– Lebih baik merebus, mengukus, atau memanggang
dibandingkan menggoreng.
– Contoh: Singkong rebus lebih baik daripada singkong goreng.
4. Hindari Karbohidrat Olahan atau Instan
– Makanan instan seperti mie instan dan roti putih sudah kehilangan sebagian besar seratnya, sehingga lebih cepat menaikkan gula darah.
– Pilih makanan yang masih dalam bentuk alami, seperti jagung atau ubi utuh.
5. Kontrol Porsi Makan
– Meskipun memilih karbohidrat sehat, tetap harus dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.
– Gunakan piring dengan komposisi seimbang: ½ bagian sayur, ¼ bagian protein, dan ¼ bagian karbohidrat sehat.
Kesimpulan
Penderita diabetes tetap bisa menikmati makanan pokok sehari-hari dengan memilih karbohidrat yang tepat dan cara pengolahan yang sehat. Dengan mengganti nasi putih dengan beras merah, jagung, ubi, atau oatmeal, serta mengontrol porsi makan, kadar gula darah dapat lebih stabil.
“Makan Sehat, Gula Darah Terjaga!”
Jika masih ragu dalam memilih makanan yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Pola makan sehat adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga kesehatan, meningkatkan energi, dan mencegah penyakit. Ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
Manfaat ikan diantaranya:
– Sumber Protein Berkualitas Tinggi
– Kaya Omega-3 untuk kesehatan Otak dan Jantung
– Meningkatkan Kesehatan Mata
– Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
– Mencegah Peradangan dan Meningkatkan Imunitas
– Baik untuk Pertumbuhan Anak
– Membantu Menurunkan Risiko Depresi dan Stres
Kandungan Gizi dalam Ikan
– Protein: Membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh
– Omega-3: Baik untuk kesehatan otak dan jantung
– Vitamin & Mineral:
– Vitamin D (baik untuk tulang)
– Vitamin B12 (mendukung fungsi saraf)
– Zat besi (mencegah anemia)
– Yodium (penting untuk kesehatan tiroid)
Jenis Ikan yang Baik untuk Dikonsumsi
– Ikan laut: Salmon, tuna, sarden, makarel
– Ikan air tawar: Lele, nila, patin, gurame
– Ikan yang kaya omega-3: Salmon, sarden, makarel
Tips Memilih dan Mengolah Ikan
– Pilih ikan segar dengan mata bening dan daging kenyal
– Hindari ikan dengan bau menyengat
– Gunakan teknik memasak sehat: kukus, panggang, atau rebus
Hindari menggoreng berlebihan untuk menjaga kandungan nutrisinya
Perlemakan hati atau fatty liver disease adalah kondisi ketika terdapat penumpukan lemak yang berlebihan pada hati, sehingga organ hati menjadi sulit bekerja
Faktor risiko :
Gejala dan Tanda :
Apa itu ABI?
Ankle-brachial index (ABI) merupakan salah satu pemeriksaan non-invasif dalam bidang kedokteran vaskular. Pemeriksaan sederhana ini dilakukan untuk mendiagnosa penyakit arteri perifer. Penyakit arteri perifer merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat penyempitan pembuluh darah yang mengurangi aliran darah ke tangan dan kaki. Dalam beberapa penelitian, pemeriksaan ABI juga terbukti dapat memprediksi kejadian penyakit kardiovaskular pada pasien di masa yang akan datang.
Apa itu penyakitarteriperifer (PAD)?
Penyakit arteri perifer adalah kondisi yang menyebabkan aliran darah yang buruk ke kaki dan bagian tubuh lainnya. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah tersumbat atau menyempit akibat aterosklerosis .
Penyakit arteri perifer meningkatkan risiko:
•Stroke .
•Serangan iskemik transien (TIA/stroke ringan).
•Masalah kardiovaskular lainnya.
Pasien dengan faktor risiko penyakit arteri perifer perlu menjalani pemeriksaan ABI. Faktor risiko tersebut diantaranya :
•riwayat merokok,
•usia tua
•diabetes
•hipertensi
•dislipidemia
•riwayat aterosklerosis di bagian tubuh lainnya.
Apa keuntunganpemeriksaan ABI?
Tes indeks pergelangan kaki-lengan adalah cara yang lebih baik untuk menyaring orang yang berisiko dan mendiagnosis PAD karena:
•Sederhana.
•Membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit.
•Biaya rendah.
•Hal ini dapat dilakukan di kantor penyedia layanan kesehatan Anda atau di klinik rawat jalan.
•Ini non-invasif dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang.
PROSEDUR ABI
•Pasien akan diminta untuk berbaring dan pemeriksaan akan memasang manset pada kedua lengan dan mata kaki. Manset tersebut akan dikembangkan dan sebuah probe ultrasound akan ditekan pada kulit pasien untuk melihat gambaran aliran darah.
•Pemeriksa akan melakukan perhitungan ABI dengan membagi tekanan darah sistolik pada mata kaki dengan lengan.
•Hasil perhitungan tersebut dikatakan normal jika berada dalam rentang 0.9 – 1.4. Jika lebih besar dari nilai tersebut mengindikasikan kekakuan pembuluh darah sedangkan jika lebih kecil mengindikasikan terjadi peyempitan pembuluh darah.
KAPAN PEMERIKSAAN ABI DIPERLUKAN :
•Memiliki riwayat penggunaan produk tembakau.
•Menderita diabetes dan berusia lebih dari 50 tahun.
•Berusia lebih dari 65 tahun.
•Memiliki kolesterol tinggi , tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Pemeriksaan ABI tidak boleh dilakukan pada :
Pemeriksaan ABI tidak boleh dilakukan pada pasien dengan trombosis vena dalam karena berisiko untuk menyebakan terlepasnya sumbatan pembuluh darah dan mengakibatkan kejadian yang lebih parah seperti stroke atau tersumbatnya pembuluh darah paru – paru. Selain itu, pemeriksaan ABI juga tidak boleh dilakukan pada pasien dengan nyeri kaki hebat seperti pada pasien dengan iskemi tungkai, fraktur, atau luka di lokasi pemeriksaan. Selain itu, akurasi pemeriksaan ABI sering terganggu pada pasien dengan diabetes dikarenakan terdapat pengapuran dari pembuluh darah sehingga perlu keahlian lebih dari pemeriksa.
Perlemakan Hati / Fatty Liver
adalah kondisi di mana terjadi penumpukan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati. Dimana Jika tidak ditangani akan menyebabkan peradangan hati (hepatitis), fibrosis, atau bahkan sirosis hati.
Penyebab Fatty Liver
adalah pola makan tinggi kalori, konsumsi alkohol berlebih, obesitas, diabetes tipe 2, dan gaya hidup kurang aktif.
Prinsip Pola Makan untuk Penderita Fatty Liver
Makanan yang Dianjurkan dan Perlu Dihindari
Contoh Menu
Perlemakan Hati atau Fatty Liver adalah dimana kandungan lemak pada hati lebih dari 5- 10 % dari berat hati. Dimana lemak akan dimetabolisme oleh hati, apabila terdapat lemak berlebihan didalam tubuh maka akan menyebabkan penumpukan pada hati atau dinamakan fatty liver.
Tanda dan gejala yang sering muncul yaitu :
• nyeri ulu hati yang menjalar ke kanan
• mual, muntah
• perut kembung
• Tanda khas pada perlemakan hati yaitu tidak menghilang setelah diberi obat lambung.
Hal- hal yang perlu diwaspadai apabila sudah terjadi perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning, nafsu makan menurun, sulit fokus, urin berwarna gelap , BAB berwarna pucat segera konsultasi dengan dokter. Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan fatty Liver :
• menurunkan BB
• Menghentikan konsumsi alkohol
• mengurangi makanan gorengan dan manis
• mengendalikan gula darah dan kolestrol
Secara umum ada 2 jenis kelainan tiroid, yaitu
Faktor Resiko Kelainan Tiroid:
Komplikasi Kelainan Tiroid:
Cara Skrining Tiroid
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid pada ibu hamil terutama pada trimester pertama dan ketiga.
2. Bila ibu yang merencanakan kehamilan punya riwayat gangguan tiroid di keluarga, skrining sebelum perencanaan kehamilan penting dilakukan.
3. Asupan nutrisi ibu hamil haruslah sesuai dengan kebutuhan ibu hamil sesuai dengan trimester kehamilan, seperti zat besi, iodium, dan lain-lain.
4. Melakukan pemeriksaan tiroid mandiri : (1) Berdiri di depan cermin, arahkan pandangan ke atas sehingga leher terlihat jelas. (2) Lakukan gerakan menelan dan perhatikan bagian bawah jakun. (3) Kali ini lakukan gerakan menelan sambil raba bagian bawah jakun. (4) Perhatikan, jika ada yang mencurigakan atau terasa ada benjolan, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.
Irkham Rafi Zaen (30101800084) – P48.0
Perlemakan hati atau fatty liver adalah kondisi di mana lemak terakumulasi secara berlebihan di dalam hati. Penyebab hati berlemak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.dengan beberapa faktor tersebut maka pentingnnya mengetahui bagaimana mencegah kejadian perlemakan hati,berikut hal yang harus di lakukan untuk menghindari terjadinya perlemakan hati :
1.Membatasi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
2.Menjaga berat badan ideal.
3.Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan karbohidrat olahan.
4.Mengontrol gula darah, kadar trigliserida, dan kadar kolesterol.
5.Bagi penderita diabetes, ikuti rencana perawatan yang direkomendasikan dokter.
6.Olahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.