
Webinar dan Senam Bersama Virtual 22 Nopember 2020

diabetEasy
Komunikasi antara dokter, pasien, dan keluarga pasien harus dilakukan dengan empati, keterbukaan, serta menjunjung tinggi etika kedokteran. Dokter perlu mendengarkan keluhan pasien dengan penuh hormat dan menyampaikan diagnosis, rencana pemeriksaan, serta terapi menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Pasien sebaiknya diberi kesempatan untuk bertanya dan ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan medis. Dalam kondisi tertentu, seperti pasien kritis, anak, lansia, atau ketika pasien tidak mampu membuat keputusan sendiri, keluarga dilibatkan secara aktif untuk memahami kondisi, risiko tindakan, prognosis, serta tindak lanjut yang diperlukan. Meski demikian, kerahasiaan medis tetap dijaga, dan informasi diberikan dengan izin pasien bila memungkinkan. Komunikasi triangular antara dokter, pasien, dan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan, kepatuhan terhadap terapi, serta memastikan pasien mendapat dukungan emosional dari orang terdekat.
Pencegahan Luka Diabetes & Senam Diabetes
Apa itu Diabetes Mellitus?
Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat kurangnya produksi insulin atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif, sehingga gula menumpuk dalam darah.
Bahaya Luka pada Penderita Diabetes:
• Luka kecil bisa berkembang menjadi besar bila tidak dirawat.
• Luka sulit sembuh karena aliran darah terganggu.
• Risiko infeksi tinggi sehingga dapat menyebabkan amputasi.
Mengapa Luka Diabetes Sulit Sembuh?
• Kadar gula darah tinggi menghambat penyembuhan.
• Peredaran darah ke kaki buruk.
• Kerusakan saraf membuat penderita tidak menyadari adanya luka.
• Sistem kekebalan tubuh menurun.
Cara Mencegah Luka Diabetes:
• Menjaga gizi seimbang dan mengendalikan kadar gula darah.
• Melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah komplikasi.
• Memeriksa kondisi kaki secara berkala dan melindunginya dari trauma.
• Menjaga kebersihan diri (termasuk kaki) serta menghindari faktor yang merugikan.
Pemeriksaan Kaki
• Periksa kaki setiap hari untuk melihat tanda luka, bengkak, atau kapalan.
• Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun lembut, lalu keringkan dengan baik, terutama di sela jari.
• Gunakan pelembap, tetapi hindari area di antara jari kaki agar tidak terlalu lembap.
• Pakai alas kaki tertutup dan nyaman (sebaiknya sepatu khusus penderita diabetes), jangan berjalan tanpa alas kaki.
• Potong kuku lurus dengan hati-hati, hindari sudut melengkung.
Senam Kaki Diabetes
Senam kaki merupakan latihan untuk mencegah luka serta melancarkan peredaran darah pada kaki.
Tujuan Senam Kaki Diabetes:
• Mencegah luka dan komplikasi pada kaki diabetik.
• Meningkatkan sirkulasi darah ke kaki.
• Menjaga kekuatan otot kaki.
• Mengurangi risiko amputasi.
Cara Melakukan Senam Kaki Diabetes
• Duduk di kursi dengan kaki tergantung bebas → posisi awal untuk merilekskan kaki.
• Gerakkan jari-jari kaki ke atas dan ke bawah berulang kali → melatih otot kaki dan memperlancar aliran darah.
• Gerakkan pergelangan kaki ke atas dan ke bawah seperti sedang menginjak pedal → melatih sendi pergelangan dan memperbaiki sirkulasi.
• Putar pergelangan kaki searah jarum jam lalu berlawanan arah jarum jam → menjaga kelenturan sendi serta melancarkan peredaran darah.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu, terletak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem endokrin (hormon) tubuh.
Berfungsi untuk hormon tiroid mengontrol seberapa cepat sel menggunakan energi. Hormon Tiroksin (T4) & Triiodotironin (T3) merupakan kedua hormon ini masuk ke dalam darah dan dibawa ke seluruh tubuh, termasuk ke sel-sel tubuh — tempat terjadinya metabolise. Hormon Tyroid dibagi menjadi terlalu banyak (Hipertiroidesme) & Hormon Tyroid terlalu sedikit (Hiportiroidesme).
Faktor risiko antara lain: Genetik: Kelainan gen sebagai pembentukan/fungsi tiroid sejak dalam kandungan, Usia dapat memproduksi hormon tiroid bisa melambat, Kelebihan dan kekurangan Yodium dibutuhkan untuk memproduksi hormon tiroid, Konsumsi obat-obatan: Obat-obatan tertentu yang menghambat produksi hormon tiroid dan Penyakit Autoimun yang dapat sistem imun menyerang hormon tiroid.
Mengatur pola makan bagi pasien diabetes yang juga memiliki gangguan ginjal memerlukan perhatian khusus. Tidak hanya membatasi gula darah, tetapi juga menjaga fungsi ginjal agar tidak semakin menurun. Dengan panduan diet yang tepat, pasien dapat mengontrol kadar gula, mengurangi beban kerja ginjal, dan meningkatkan kualitas hidup. Kombinasi pengaturan asupan nutrisi, pemeriksaan rutin, dan gaya hidup sehat menjadi kunci keberhasilan pengelolaan kedua kondisi ini.
Gangguan ginjal sering kali berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan seperti bengkak, kelelahan, atau perubahan frekuensi buang air kecil. Melalui edukasi yang tepat, pasien dapat memahami makanan apa saja yang dianjurkan maupun yang perlu dihindari. Panduan ini hadir sebagai langkah preventif sekaligus pendukung pengobatan, sehingga pasien tetap dapat menjalani hidup aktif dan sehat meski memiliki diabetes dan gangguan ginjal.
Idul Adha adalah momen kebersamaan dan berbagi, di mana daging kambing menjadi sajian utama. Namun, bagi penderita diabetes dan hipertensi, konsumsi daging merah perlu dilakukan dengan bijak. Kesehatan tetap bisa dijaga tanpa menghilangkan kenikmatan makan, asalkan memilih bahan dengan cermat dan mengolahnya secara sehat. Banyak orang ragu mengonsumsi daging kambing karena khawatir terhadap tekanan darah dan diabetes mereka. Padahal, masalahnya bukan pada daging itu sendiri, melainkan pada cara pengolahan dan penyajiannya.
Untuk mengolah daging kambing secara aman, gunakan bumbu alami seperti bawang putih, kunyit, dan daun salam, yang tidak hanya meningkatkan cita rasa tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Hindari garam berlebihan, penyedap instan, dan teknik menggoreng dengan minyak banyak. Sebaiknya, rebus atau kukus daging untuk mengurangi lemak. Pilih bagian rendah lemak seperti paha belakang, dan batasi porsi maksimal 100 gram per sajian, 1-2 kali per minggu. Jauhi jeroan, santan, serta hidangan pendamping tinggi kalori seperti nasi putih atau sambal manis. Asupan garam tidak boleh melebihi 5 gram per hari, dan gula maksimal 25 gram per hari. Dengan cara ini, penderita diabetes dan hipertensi tetap dapat menikmati daging kambing tanpa mengorbankan kesehatan.
Dijelaskan mengenai faktor risiko Ulkus kaki diabetikum dan cara pencegahannya. Ulkus Diabetikum adalah Luka kronis yang terjadi seringnya di kaki atau bawah kaki akibat diabetes yang umumnya terjadi karena kerusakan saraf (neuropati) & sirkulasi darah terganggu. Faktor risiko Ulkus kaki diabetik diantaranya adalah Gula darah tidak terkontrol (HbA1c tinggi), Neuropati diabetik – mati rasa di kaki, dan sirkulasi darah buruk (gangguan arteri perifer). Tanda awalnya adalah Kesemutan atau mati rasa. Cara mencegahya salah satunya dengan cara kontrol gula darah secara rutin dan pemeriksaan kaki setiap hari.
Dijelaskan mengenai panduan singkat mengolah daging qurban agar aman bagi penderita diabetes melitus (DM), dengan menekankan pemilihan daging rendah lemak (seperti has luar dan paha), metode masak sehat (panggang, rebus, kukus), serta pembatasan porsi (maksimal 90 gram per sajian, 2–3 kali/minggu). Disarankan menghindari gorengan, santan, bumbu kacang, jeroan, dan penggunaan garam serta gula berlebih, serta menyertakan pendamping berupa sayuran tinggi serat dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi kukus.