Skrining Dini Kelainan Tiroid Pada Kehamilan

Secara umum ada 2 jenis kelainan tiroid, yaitu

  1. Hipertiroid, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif, terjadi ketika kelenjar tiroid melepaskan terlalu banyak hormon dalam aliran darah sehingga mempercepat metabolisme tubuh. Gejala yang mungkin ditimbulkan dapat berupa ; (1) jantung yang berdebar-debar, (2) pembesaran kelenjar tiroid (tiromegali), (3) kondisi mata yang cenderung menonjol (eksoftalmos), (4) kondisi badan yang cenderung kurus namun asupan makanan meningkat, dan (5) tremor atau gemetar pada tangan
  2. Hipotiroid, atau kelenjar tiroid yang kurang aktif, terjadi apabila kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup sehingga memperlambat metabolisme tubuh. Gejala yang muncul berupa ; (1) tidak tahan udara dingin, (2) kulit cenderung kering, (3) berat badan meningkat namun nafsu makan menurun, (4) depresi dan mudah mengantuk, (5) gangguan menstruasi, dan (6) lemah badan

Faktor Resiko Kelainan Tiroid:

  1. Jenis kelamin (Perempuan lebih beresiko)
  2. Genetik
  3. Autoimun
  4. Asupan Iodium
  5. Merokok
  6. Stress
  7. Infeksi di sekitar tiroid
  8. Radiasi
  9. Obat-Obatan (amiodarone, lithium)

Komplikasi Kelainan Tiroid:

  1. Hipertiroid pada kehamilan jika tidak ditangani secara tepat dapat berujung kepada terjadinya komplikasi serius seperti abortus, kematian janin, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan preeklampsia.
  2. Hipotiroid pada ibu yang sedang hamil dapat mengakibatkan payah jantung, krisis tiroid, radang kelenjar tiroid pasca kelahiran, dan komplikasi pada janin serta bayi yaitu munculnya gangguan terhadap perkembangan kecerdasan dan intelektual anak.

Cara Skrining Tiroid

1. Melakukan pemeriksaan laboratorium fungsi tiroid pada ibu hamil terutama pada trimester pertama dan ketiga.

2. Bila ibu yang merencanakan kehamilan punya riwayat gangguan tiroid di keluarga, skrining sebelum perencanaan kehamilan penting dilakukan.

3. Asupan nutrisi ibu hamil haruslah sesuai dengan kebutuhan ibu hamil sesuai dengan trimester kehamilan, seperti zat besi, iodium, dan lain-lain.

4. Melakukan pemeriksaan tiroid mandiri : (1) Berdiri di depan cermin, arahkan pandangan ke atas sehingga leher terlihat jelas. (2) Lakukan gerakan menelan dan perhatikan bagian bawah jakun. (3) Kali ini lakukan gerakan menelan sambil raba bagian bawah jakun. (4) Perhatikan, jika ada yang mencurigakan atau terasa ada benjolan, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.

Irkham Rafi Zaen (30101800084) – P48.0

Kenali Penyakit Graves

Penyakit graves

Penyakit autoimun yang ditandai dengan hipertiroidisme dan produksi autoantibodi terhadap kelenjar tiroid yang meningkatkan peningkatan hormon tiroid. Hormon tiroid berdungsi untuk mengatur fungsi vital tubuh seperti metabolisme, pernafasan, fungsi jantung, dan emosi kognitif. Biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid

Faktor risiko :

  • Genetic : riwayat keluarga dengan sakit Graves
  • Jenis kelamin : perempuan lebih berisiko menderita penyakit Graves dibandingkan laki-laki
  • Infeksi terhadap kelenjar tiroid seperti pada tiroiditis subakut dan rubella kongenital serta hepatitis Cberkaitan dengan penyakit Graves
  • Stress : penyakit graves berhubungan dengan stress psikologis berat seperti kehilangan anggota keluarga dekat atau kejadian traumatic seperti kecelakaan. Stress berhubungan dengan imunosupresi, kemudian diikuti dengan hiperaktivitas sistem imun.
  • Merokok : meningkatkan risiko terkena graves 2 kali lipat

Gejala dan tanda :

  • Leher : pembesaran pada leher pada lokasi kelenjar tiroid
  • Sistemik : intoleransi panas, berkeringat, penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan
  • Kulit : lembap, hangat, lebih tahan suhu dingin keringat berlebihan, rambut rontok
  • Status mental : ansietas, kelabilan emosi, bicara cepat, aktivitas berlebih
  • Neurologis : tremor, kelemahan otot, reflex berlebih
  • Mata : mata melotot, lid lag, edem mata dan kelopak mata, gerakan terbatas, mata merah dan kering, pandangan kabur
  • Jantung dan pembuluh darah : jantung berdebar, hipertensi sistolik, sesak nafas saat beraktivitas, kelelahan, bengkak pada tubuh
  • Perut dan organ pencernaan : sering buang air besar, peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan
  • Sistem kemih : sering kencing
  • Hormon : oligomenore, amenore

Tatalaksana penyakti Graves terdiri dari tiga modalitas utama yaitu terapi farmakologis atau dengan obat obatan, pembedahan, dan terapi radioiodine.

Apabila anda menemukan tanda dan gejala dari penyakit Graves segera hubungi dokter anda untuk dilakukan pemeriksaan tiroid dan mendapatkan penatalaksanaan yang tepat.

Faktor Risiko Kekambuhan Penyakit Gondok “Graves Disease”

Apa itu Graves disease ?
Graves disease merupakan penyakit hipertiroid karena autoimun, dalam hal ini antibodi dalam darah mengaktifkan kelenjar tiroid dan menyebabkan kelenjar membesar serta mengeluarkan terlalu banyak hormon tiroid.
Untuk pengobatannya dapat dilakukan radioiodine terapi, dengan minum obat antitiroid, hingga pembedahan. Sebelum terkena penyakit ini atau yang sudah sembuh dari penyakit ini berikut kami beri faktor-faktor risiko kekambuhan dalam Graves disease ini agar kita semua semakin tahu dan waspada