KONSEP MAKAN MENGGUNAKAN PIRING MODEL T

Memulai pola makan yang sehat bisa dimulai dari Langkah sederhana dengan cara memperhatikan porsi dalam sajian satu piring makan. Pada penderita kencing manis/ diabetes dapat menggunakan model “Piring T”. Piring makan model-T memodifikasi porsi makan sehingga tubuh lebih banyak mengonsumsi sayuran dibandingkan karbohidrat, protein, dan lemak. Artinya, tubuh mendapat sedikit kalori tetapi merasa kenyang karena asupan serat tinggi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :  

  1. Dalam sajian sekali makan, jumlah sayur 2 kali lipat dari bahan makanan sumber karbohidrat (nasi, roti, kentang, mie, dan lain-lain)
  2. Anjuran konsumsi sayur 5-6 porsi sehari dan buah 3 porsi sehari
  3. Jumlah makanan sumber protein setara dengan jumlah makanan sumber karbohidrat.
  4. Buah minimal harus sama dengan jumlah karbohidrat atau protein. Pilih makanan yang disenangi namun tetap memperhatikan jumlah, jenis, dan jadwal makan. 

Ingat 3 J:

  • Tepat Jadwal
    Makan 6x Sehari, Yaitu Makan Besar 3x (Pagi, Siang, Malam), Dan Selingan 3x
  • Jenis
    Gunakan Karbohidrat Kompleks
  • Jumlah
    Porsi Sesuai Kebutuhan Energi

BAHAN MAKAN YANG DIANJURKAN:

  • Makanan Pokok :Roti Gandum, Singkong, Sagu, Kentang, Beras Merah, Dan Jagung
  • Lemak : Dalam Jumlah Terbatas Dan Mudah Dicerna Yang Diolah Dengan Dipanggang, Dikukus, Disetup, Direbus, Dibakar
  • Protein : Ikan, Daging Ayam Tanpa Kulit, Tempe, Tahu, Kacang-Kacangan, Dan Susu Skim

MAKANAN YANG HARUS DIBATASI:

  • Gula Sederhana : Gula Pasir, Gula Jawa, Sirup, Selai, Manisan Buah, Jeli, Susu Kental Manis, Minuman Soda, Kue Manis
  • Tinggi Lemak :Makanan Siap Saji, Goreng-Gorengan
  • Tinggi Natrium :Ikan Asin, Telur Asin, Makanan Kaleng

TATA CARA BERPUASA BAGI PENDERITA DIABETUS MILITUS

Mungkin kita pernah betanya-tanya bolehkah orang dengan diabetus militus berpuasa?
jika boleh bagaimana sih caranya?

Tentunya pasien dengan Diabetus militus boleh melakukan puasa dengan syarat:
1. Memilik gula darah yang terkontrol dengan baik.
2. Tidak memiliki komplikasi berat seperti gagal ginjal dan penyakit jantung.
3. Mengenali tanda dan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia.
4. Jika terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia berat maka harus segera berbuka. Waktu meminum obat juga harus disesuaikan pada saat berpuasa yaitu dengan cara:
1. Obat yang diminum pagi hari dimun saat sebelum berbuka puasa.
2. Obat yang diminum malam hari diminum saat sahur.
3. Untuk penggunaan insuli harus berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan waktu penngunaannya.

MARI JALANKAN IBADAH PUASA DENGAN BAIK DAN
BENAR AGAR KESEHATAN TERJAGA DAN AMALAN DITERIMA

Diabetes Pada Kehamilan Di Masa Pandemi Covid-19

Apa Itu Diabetes Pada Kehamilan?

Diabetes pada kehamilan atau Diabetes Gestasional adalah jenis diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena Diabetes pada saat kehamilan yang berikutnya.

Meskipun Diabetes ini bisa kembali normal setelah melahirkan, namun tetap akan meningkatkan risiko Diabetes Tipe 2 pada 5-10 tahun yang akan datang.

Tidak semua wanita hamil dapat merasakan gejala Diabetes Gestasional, tetapi gejala ini dapat dirasakan, seperti : 

  1. Sering Buang Air Kecil
  2. Sering merasa haus
  3. Sering merasa lapar
  4. Mudah lelah
  5. Mulut kering

Komplikasi jika gula darah tidak dikontol dan Diabetes Gestasional tidak dicegah, seperti :

  1. Anak risiko mengalami obesitas dan DM tipe 2
  2. Lahir premature dengan kesulitan bernafas
  3. Lahir dengan hipoglikemia
  4. Kelebihan berat badan >4,5 kg

• Bagaimana Cara Mencegah Di Masa Pandemi Saat Ini?

  1. Teratur minum obat dan jaga pola makan.
  2. Periksa rutin gula darah di rumah
  3. Perhatikan tanda maupun gejala gula darah meningkat (hiperglikemia)
  4. Bila sakit dan ada tanda gula darah meningkat, segera konsultasikan ke dokter
  5. Patuhi protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Membatasi mobilitas)
  6. Jika menunjukkan gejala demam, batuk/pilek atau sesak dan ada kontak dengan kasus covid, lakukan Isolasi Mandiri dan hubungi: 199

Faktor Risiko, Komplikasi & Pencegahan Diabetes Gestasional

Apa saja Faktor Risiko dari Diabetes Gestasional?

  • Usia lebih dari 25 tahun saat hamil
  • Kelebihan berat badan sebelum hamil (BMI di atas 25)
  • Memiliki keluarga dengan sejarah diabetes
  • Pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya
  • Pernah mengalami keguguran
  • Pernah melahirkan bayi di atas 4.5 kg
  • Gaya hidup sedentari (kurang gerak)
  • Memiliki hipertensi & penyakit kardiovaskular lainnya
  • Mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Komplikasi akibat dari Diabetes Melitus Gestasional akan dirasakan pada ibu dan juga pada janin. Komplikasi dan risiko pada Ibu dengan DM Gestasional antara lain :

  • Eklampsia/preeklaampsia (tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine pada ibu hamil)
  • Komplikasi proses persalinan (peningkatan risiko kelahiran secara sectio caesaria)
  • Peningkatan risiko DM tipe 2 dikemudian hari.

Dari beberapa penelitian separuh dari wanita yang menderita DM Gestasional pada saat hami memiliki peningkatan risiko DM tipe 2 setelah 5 – 10 tahun dibandingkan populasi umum.

Selain komplikasi pada Ibu, Komplikasi dan risiko dari pada bayi dengan Ibu Diabetes Gestasional adalah:

  • Makrosomia (Berat badan bayi lahir lebih dari 4000 gram)
  • Distosia bahu (Kondisi dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya  kepala janin)
  • Stillbirth (Keadaan dimana bayi meninggal dalam kandungan)
  • Kelainan kongenital (Cacat lahir karena kondisi tidak normal yang terjadi saat perkembangan janin)
  • Risiko lahir prematur (Kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan minggu ke-37)
  • Risiko Hipoglikemia (Gula Darah rendah saat lahir)
  • Risiko Hiperbilirubinemia (Kondisi meningkatnya kadar bilirubin dalam darah/kuning saat lahir)
  • Risiko Hipokalsemia (Kondisi kekurangan vitamin D yang bisa menandakan kondisi kelenjar paratiroid, ginjal atau pankreas).

Bagi Ibu hamil yang tidak memiliki Diabetes Gestasional penting sekali untuk mencegah Diabetes Gestasional dengan 3 langkah yang dapat disingkat 3P yaitu :

Penurunan berat badan bila overwight

Persiapan kehamilan yang baik ( perencanaan usia kehamilan, pemeriksaan gula darah sebelum hamil dan pola hidup sehat sebelum hamil)

Pantau peningkatan berat badan selama hamil

Diabetes Gestasional (Definisi & Gejala)

Diabetes Gestasional adalah diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes Gestasional dalam satu kehamilan memiliki resiko lebih tinggi terkena Diabetes Gestasional pada kehamilan berikutnya.

Apa saja Gejala dari Diabetes Gestasional?

Gejala tidak selalu dirasakan oleh wanita hamil, namun gejala dapat dirasakan saat gula darah melonjak, gejeala yang timbul yaitu sebagai berikut :

a. Sering buang air kecil

b. Sering merasa haus

c. Mudah merasa lelah

d. Penglihatan buram

e. Mulut terasa kering

Tidak semua gejala yang disebutkan diatas mengindikasikan kondisi Diabetes Gestasional, kondultasikan dengan dokter/bidan untuk mengetahu lebih lanjut.