Neuropati Diabetik

Sahabat Sehat..
Apa yang kalian ketahui tentang Neuropati Diabetikum?

Neuropati Diabetikum adalah kerusakan saraf akibat komplikasi DM

Penyebabnya :

  1. Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama
  2. Tekanan darah yang tinggi
  3. Obesitas
  4. Merokok
  5. Penyakit jantung

Tanda dan Gejala :

  1. Rasa kesemutan atau mati rasa pada kaki
  2. Nyeri pada tungkai dan kaki
  3. Gangguan pada saluran kemih
  4. Gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, mual, dan muntah
  5. Penglihatan buram
  6. Detak jantung cepat

Lalu bagaimana cara untuk mencegahnya ??

  1. Menjaga berat badan yang ideal
  2. Olahraga dan control gula darah secara teratur
  3. Pola makan seimbang
  4. Hindari minuman beralkohol

Untuk pengobatan Neuropati Diabetikum ini berfokus untuk mengendalikan kadar gula darah, menghilangkan nyeri, mencegah kerusakan saraf secara cepat, dan mengelola komplikasi.

Selagi dapat mencegah, maka kenapa tidak??

Neuropati Diabetik

Neuropati diabetik adalah kerusakan pada saraf tepi disebabkan oleh penyakit diabetes yang ditandai dengan kelemahan otot, mati rasa(baal), kesemutan, keseimbangan dan terasa seperti terbakar atau tertusuk pada area yang terganggu.

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 menerangkan bahwa terdapat 54 % pasien dengan penyakit diabetes mengalami komplikasi berupa neuropati diabetik.

Gejala yang neuropati diabetik antara lain berupa :

  1. Mati rasa
  2. Rasa terbakar
  3. Kesemutan
  4. Tidak sensitif terhadap sentuhan
  5. Kesusahan untuk berjalan
  6. Tidur terganggu
  7. Risiko jatuh
  8. Kurangnya sensasi panas atau dingin
  9. Penyembuhan luka yang lama

Cara untuk mencegah atau menunda adanya neuropati diabetik dapat berupa senam kaki diabetes. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (deformitas). Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur. Gerakan pada senam kaki dapat berupa :

  1. Menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat kaki dan menurunkan kaki.
  2. Mencengkram dan meluruskan jari-jari kaki.
  3. Menekuk, meluruskan, mengangkat kaki.
  4. Memutar keluar dan kedalam kaki.

Latihan senam kaki diabetes dapat dilakukan setiap hari secara teratur, dimana saja. Bisa sambil bersantai bersama keluarga mupun menonton televisi. Ketika kaki terasa dingin, lakukan senam kaki Diabetes.

Kontrol Diabetes Setelah Lebaran

1. Mengatur Porsi Makan

Penderita Diabetes perlu melakukan pengaturan porsi makan berdasarkan kebutuhan kalori dalam sehari. Pengaturan jumlah porsi makan diperlukan agar asupan kalori penderita diabetes terpenuhi secara tepat dan menjaga kadar gula darah .

2. Memilih Menu Indeks Glikemik Rendah

Indeks glikemik mengukur dan memberi peringkat berbagai makanan berdasarkan seberapa banyak mereka menyebabkan kadar gula darah meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa mengikuti diet indeks glikemik rendah menurunkan kadar gula darah puasa. Makanan indeks glikemik rendah adalah mereka yang mendapat skor di bawah 55 pada indeks glikemik. Contoh makanan rendah glikemik meliputi :

  • ubi jalar
  • biji gandum
  • polong-polongan
  • susu rendah lemak
  • sayuran hijau
  • sayuran non-tepung
  • kacang-kacangan dan biji-bijian
  • daging
  • ikan

3. Meningkatkan Asupan Serat

Serat memainkan peran penting dalam manajemen gula darah dengan memperlambat laju karbohidrat yang rusak, dan kecepatan tubuh menyerap gula yang dihasilkan. Dua jenis serat tersebut adalah serat larut dan tidak larut. Dari kedua jenis tersebut, serat larut adalah yang paling membantu dalam mengendalikan gula darah. Serat larut ada dalam makanan berikut :

  • Sayuran
  • polong-polongan
  • biji-bijian
  • buah

4. Manajemen stres dan Istirahat yang Cukup

Stres memiliki dampak signifikan pada kadar gula darah. Tubuh mengeluarkan hormon stres ketika sedang tegang, dan hormon ini meningkatkan kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengelola stres melalui meditasi dan olahraga juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

Protokol Kesehatan Setelah Vaksinasi COVID-19 pada Penderita DM

1. Apa itu vaksin?

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

2. Mengapa kita perlu disuntik vaksin?

  • Vaksin COVID-19 memberikan perlindungan terhadap penyakit COVID-19.
  • Lindungi diri dan keluarga dengan Vaksin COVID-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol Kesehatan.
  • BPOM menjamin keamanan Vaksin COVID-19

3. Bagaimana efek sampingnya?

  • Efek sistemik  : gejala demam (imun tubuh terstimulasi),  pusing sedikit.
  • Efek lokal       : Rasa sakit/nyeri di lokasi penyuntikan

4. apakah penderita DM tetap menerapkan protokol kesehatan setalah vaksinasi COVID-19?

  • Selama cakupan vaksinasi belum luas, kekebalan kelompok (herd immunity) belum terbentuk, potensi penularan masih tinggi
  • Karena itu, sekalipun telah dilakukan vaksinasi, seluruh masyarakat (termasuk penderita DM) tetap harus mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan 5M.

Sumber : Kemenkes RI

Protokol Kesehatan COVID-19 Saat Liburan Pada Penderita Diabetes Melitus

Pada penderita Diabetes Melitus sering kali mengalami beberapa gejala khas yang dikenal dengan 3P, yaitu :

  • Poliuri : sering kencing terutama pada malam hari
  • Polifagi : sering merasa lapar walaupun sebelumnya sudah makan
  • Polidipsi : sering merasa haus

Lalu bagaimana cara aman liburan bagi penderita Diabetes Melitus?

  1. Konsultasi dengan dokter -> jauh-jauh hari sebelum berangkat, pastikan dalam kondisi baik/fit dengan memeriksa diri ke dokter.
  2. Siapkan tas tenteng -> berisi obat-obatan yang dibutuhkan saat perjalanan.
  3. Jaga gula darah saat perjalanan -> bisa membawa sendiri camilan ramah gula darah untuk mengganjal perut dalam kondisi darurat saat liburan, bisa juga menyimpan camilan tersebut di tas tenteng.
  4. Mencegah dehidrasi -> memperbanyak minum air putih/mineral. Menghindari konsumsi kopi, teh, dan minuman berkafein agar tidak sering bolak-balik ke toilet. Batasi juga konsumsi minuman manis untuk mencegah kenaikan kadar gula darah.
  5. Periksa rutin kadar gula darah setelah liburan -> untuk mencegah kadar gula darah naik dan mencegah perburukan gejala pada penderita Diabetes Melitus.

Selain itu, penderita Diabetes Melitus harus menerapkan protokol kesehatan COVID-19 saat liburan yang dikenal dengan 5M, yaitu :

  1. Memaikai masker
  2. Mencuci tangan dengan memakai sabun dan air mengalir
  3. Menjaga jarak
  4. Menjauhi kerumunan
  5. Membatasi mobilitas/berpergian

Sumber : KemenKesRI 2020