Cara Penyuntikan Insulin dan Penggantian Jarum yang Benar

Cara Penyuntikan Insulin

  • Bersihkan tangan
  • Lepaskan segel pelindung jarum pena insulin dan jangan menyentuh jarum
  • Tusukkan jarum dengan posisi tegak lurus ke dalam pena kemudian putar jarum pena searah jarum jam hingga maksimal. Pastikan bahwa ujung jarum pena terpasang tegak lurus terhadap pena insulin.
  • Lepaskan tutup pelindung luar jarum
  • Lepaskan tutup pelindung dalam jarum
  • Lakukan priming. Pastikan indikator dosis menunjukkan angka “0“
  • Putar piston searah jarum jam hingga indikator menunjukkan angka 1 atau 2 unit.
  • Pegang pena dengan jarum mengarah ke atas, ketuk – ketuk pemegang cartridge perlahan dengan jari agar udara naik ke permukaan.
  • Dengan menggunakan ibu jari, tekan piston hingga berhenti dan indikator menunjukkan angka “0”
  • Jika menggunakan insulin keruh, sebelum menekan piston lakukan homogenisasi
  • Priming selesai jika insulin terlihat keluar di ujung jarum
  • Putar piston sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter.
  • Desinfeksi lokasi penyuntikan
  • Tusukkan jarum ke dalam kulit dengan cepat pada sudut 900 terhadap bidang yang akan disuntik, tekan piston perlahan hingga indikator dosis menunjukkan angka “0”. Posisi pena harus sedemikian rupa sehingga jendela dosis terlihat oleh penyuntik.
  • Setelah insulin disuntikan seluruhnya, biarkan jarum tetap di dalam kulit hingga 10 hitungan, kemudian tarik jarum keluar dari kulit tegak lurus.
  • Hingga jarum dicabut, ibu jari tetap menekan piston.
  • Lakukan teknik menyuntik dengan pencubitan agar suntikan benar-benar mencapai sasaran subkutan. Cubitan dilepaskan setelah jarum ditarik keluar dari kulit.
  • Setelah penyuntikan Jangan menggosok atau memijat tempat suntikan.
  • Gunakan one hand scoop technique untuk menutup kembali jarum dengan tutup pelindung luar. Kencangkan tutup pelindung luar hingga maksimal, kemudian putar berlawanan dengan arah jarum jam untuk melepas jarum.
    Lokasi Penyuntikan
  • Penyuntikan dapat dilakukan di abdomen, lengan, paha dan bokong
  • Rotasi lokasi penyuntikan sangat penting untuk menghindari lipodistrofi dan memastikan penyerapan obat secara optimal dan konsisten. Rotasi lokasi penyuntikan dengan cara
  • Pilih area yang akan di suntik (contoh dinding abdomen).
  • Tentukan zona penyuntikan.
  • Tentukan titik penyuntikan.
  • Bila perlu gunakan alat bantu rotasi agar lebih mudah.
  • Suntikan berikutnya berjarak 1 cm atau 1 jari dari suntikan sebelumnya.
  • Pindah titik penyuntikan dalam 1 zona secara sistematis.
  • Pindah ke zona berikutnya secara berkala (misalnya setelah setiap 7 hari).

Diabetes Pada Kehamilan Di Masa Pandemi Covid-19

Apa Itu Diabetes Pada Kehamilan?

Diabetes pada kehamilan atau Diabetes Gestasional adalah jenis diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes ini akan memiliki risiko lebih tinggi terkena Diabetes pada saat kehamilan yang berikutnya.

Meskipun Diabetes ini bisa kembali normal setelah melahirkan, namun tetap akan meningkatkan risiko Diabetes Tipe 2 pada 5-10 tahun yang akan datang.

Tidak semua wanita hamil dapat merasakan gejala Diabetes Gestasional, tetapi gejala ini dapat dirasakan, seperti : 

  1. Sering Buang Air Kecil
  2. Sering merasa haus
  3. Sering merasa lapar
  4. Mudah lelah
  5. Mulut kering

Komplikasi jika gula darah tidak dikontol dan Diabetes Gestasional tidak dicegah, seperti :

  1. Anak risiko mengalami obesitas dan DM tipe 2
  2. Lahir premature dengan kesulitan bernafas
  3. Lahir dengan hipoglikemia
  4. Kelebihan berat badan >4,5 kg

• Bagaimana Cara Mencegah Di Masa Pandemi Saat Ini?

  1. Teratur minum obat dan jaga pola makan.
  2. Periksa rutin gula darah di rumah
  3. Perhatikan tanda maupun gejala gula darah meningkat (hiperglikemia)
  4. Bila sakit dan ada tanda gula darah meningkat, segera konsultasikan ke dokter
  5. Patuhi protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Membatasi mobilitas)
  6. Jika menunjukkan gejala demam, batuk/pilek atau sesak dan ada kontak dengan kasus covid, lakukan Isolasi Mandiri dan hubungi: 199

VAKSIN COVID-19 BAGI PENDERITA DIABETES

APA MANFAAT VAKSIN COVID-19 ?

Vaksin COVID-19 bermanfaat untuk memberikan perlindungan agar tidak mudah tertular dan mencegah sakit berat akibat COVID-19 dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dengan pemberian vaksin.

Namun, orang dengan penyakit penyerta seperti penderita Diabetes Melitus menjadi perhatian khusus terkait pemberian vaksin COVID-19.

Pada penderita Diabetes Melitus, pemberian vaksin COVID-19 layak diberikan apabila :

  1. Gula darah terkontrol
  2. Telah mendapat persetujuan dari dokter yang merawat
  3. Tidak ada kondisi akut penyerta diabetes
  4. Tidak ada komplikasi akut
  • Faktor Penyulit Diabetes, seperti :
  1. Ulkus Diabetikum
  2. Infeksi Saluran Kemih
  3. Penyakit TBC
  4. Diare
  5. Demam

APA SAJA KOMPLIKASI AKUT DIABETES ?

1. HIPOGLIKEMI (kurangnya kadar gula dalam darah)

Gejala : berkeringat, jantung berdebar-debar, tremor, lapar, bingung, mengantuk, mual, sakit kepala

2. HIPERGLIKEMI (kadar gula dalam darah meningkat)

  • Ketoasidosis Diabetikum : Kekacauan metabolik -> pengeluaran cairan elektrolit dalam tubuh secara berlebihan -> dehidrasi -> syok
  • Hiperosmolar Hiperglikemik Non-Ketotik : Kegagalan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin -> hiperglikemi -> pengeluaran cairan tubuh berlebihan -> dehidrasi -> hipovolemi -> syok