Waspada Gula Meningkat saat Puasa!
Pasien diabetes yang akan menjalani puasa Ramadan, memiliki berbagai risiko yang tak diinginkan, seperti:dehidrasi, hipoglikemi dan hiperglikemi.
Risiko hiperglikemi ditandai dengan gejala :
• sangat lemas
• sangat haus
• sakit kepala
• penglihatan kabur
• nafas aroma buah
• sering kencing
Jika gula darah > 300 mg/dL dan terdapat gejala di atas maka dianjurkan untuk membatalkan puasa.
Dampak bahaya jika gula darah terus meningkat hingga > 500 mg/dL adalah mengalami kesadaran menurun, nafas aroma buah, sering kencing, dehidrasi (bibir kering dan mata cekung).
Apa yang harus dilakukan jika mengalami hal tersebut ?
1. Hindari makanan dengan karbohidrat berlebih
2. Cek gula darah jika ada gejala
3. Membatalkan puasa
4. Konsultasikan ke dokter untuk perubahan dosis obat
Persiapan Puasa Ramadan bagi Penderita DM
Siapa saja yang boleh berpuasa?
Semua penyandang DM boleh berpuasa, kecuali;
- Pasien yang menurut dokter kadar gulanya BELUM TERKONTROL (risiko terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia)
- Pasien yang TIDAK PATUH terhadap manajemen diet dan pengobatannya
- Pasien dengan KOMPLIKASI DM yang berat, misalnya hipertensi yang tidak terkontrol, ketoasidosis diabetikum
- Pasien yang punya riwayat > 2 kali KOMA HIPOGLIKEMIA pada Raamadhan sebelumnya
- Pasien yang sedang dalam kondisi INFEKSI
- Pasien LANSIA yang hidup sendiri
- IBU HAMIL dengan DM yang membutuhkan insulin
- Pasien ANAK-ANAK < 12 tahun
PASIEN GEMUK/OBES SANGAT DIANJURKAN UNTUK BERPUASA
Penyandang DM boleh berpuasa, dengan aturan sebagai berikut;
- Wajib konsultasi dengan dokter untuk perubahan jadwal dan dosis pengobatan
- Makan sahur diakhirkan
- Segerakan berbuka
- Konsumsi obat/insulin sesuai anjuran dokter
- Tidak makan berlebihan saat berbuka. Makanan dan minuman manis dikurangi. Kurma yang segar lebih baik dari kurma yang sudah dimaniskan
- Kontrol kadar gula darah dan jaga kesehatan
- Kenali tanda hipoglikemia, hiperglikemia dan dehidrasi
- Bila ada tanda emergensi di atas, segera berbuka!
Tanda-tanda hipoglikemia;
- Gelisah
- Terasa sangat lapar
- Lemas
- Pucat
- Jantung berdebar
- Banyak berkeringat
- Gemetar
- Tidak sadar bisa sampai koma
Tanda-tanda hiperglikemia;
- Sering kencing
- Terasa sangat haus
- Mulut dan kulit terasa kering
- Pusing
- Nafas terengah dan bau nafas tak sedap
- Penglihatan jadi buram/kabur
Tanda dehidrasi;
- Haus dan lapar
- Jarang kencing, warna kencing lebih pekat
- Terasa sangat lelah
- Mengantuk
- Pusing dan berkunang-kunang
- Mood tidak stabil
- Bau mulut
- Mual dan muntah
- Kulit kering
- Tubuh terasa nyeri
- Tekanan darah rendah
- Jantung berdebar
- Sembelit dan tidak berkeringat
- Pingsan
Diet saat berbuka puasa;
- Makan berlebihan saat berbuka dan malam hari tidak dianjurkan
- Tidak dianjurkan makan tinggi protein dan lemak berlebih
- Makan sahur 40% dari kebutuhan harian
- Makan buka 50% dari kebutuhan harian
- Sesudah ibadah tarawih 10% dari kebutuhan harian
- Minum 6-8 gelas air putih (sahur-buka)
Olahraga selama berpuasa;
- Pada pasien dengan gula terkontrol <250mg/dL
- Olahraga ringan à jaga stabilitas gula darah
- Rencanakan olahraga sesuai dengan masukan kalori makanan agar tidak terjadi hipoglikemia
- Olahraga sedang-berat bisa dilakukan setelah ibadah tarawih
Dianjurkan pasien memiliki alat cek gula mandiri, kadar gula diperiksa saat;
- Sebelum sahur
- 2-4 jam setelah makan sahur
- Sebelum berbuka
- 2-4 jam setelah berbuka puasa
PERHATIAN!
- Bila ada kenaikan berat badan >2kg selama Ramadan, hubungi dokter
- Berat badan pada pagi hari turun >3% berturut-turut, segera berbuka (dehidrasi)
- Atur dan catat menu selama puasa (kontrol gula darah)
- Hindari minuman manis
Persiapan Ramadhan Diabetisi
Puasa di bulan suci ramadhan merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat muslim, dan merupakan salah satu ibadah yang paling di tunggu-tunggu oleh umat muslim, karena pada bulan suci ramadhan banyak pahala yg bisa dengan mudah untuk di dapat. Namun, bagaimana pada seseorang yang memiliki riwayat DM dan hendak berpuasa ramadhan ? Berikut ini adalah tipsnya :
- Lalukan pemeriksaan ke dokter 1-2 bulan sebelum ramadhan.
- Mintalah penyesuaian dosis dan jadwal minum obat atau insulin ke pada dokter.
- Cek gula darah untuk mencegah kejadian hipoglimia atau hiperglikemia.
- Hindari aktivitas fisik dan olahraga berlebih.
- Perpendek waktu puasa dengan cara segerakan waktu berbuka dan saat makan sahur usahakan mendekati saktu imsak.
- Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi pada saat puasa.
- Hindari berbuka dengan makanan terlalu manis dan mengandung tinggi karbohidrar.
- Selalu konsulstas dengan dokter dan tenaga kesehatan selama menjalankan puasa.
Dibuat Oleh : Esty Gustiyani (30101700056) – CoAss Penyakit Dalam RSISA
Pemantauan Gula Darah Saat Puasa Ramadhan pada Penderita Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula darah (glukosa) darah. Dikatakan glukosa darah puasa (GDP) meningkat apabila kadarnya > 126 mg/dL.
Penyandang DM yang berpuasa diharuskan :
- Makan sahur seperti biasa dan diakhirkan
- Dianjurkan disegerakan berbuka puasa
- Menjalankan terapi obat atau insulin sesuai anjuran dokter
- Tidak makan yang berlebihan saat berbuka puasa, makanan/minuman manis dikurangi. Buah korma diperbolehkan selama untuk berkah dan menjalankan sunnah
- Harus mengontrol kadar gula darahnya dan menjaga kesehatan secara umum
- Harus mengenali tanda – tanda hipoglikemi, hiperglikemi dan dehidrasi (kurang cairan dalam tubuh)
- Apabila ada tanda – tanda diatas segera berbuka puasa. Bila terlambat bisa berbahaya
Tanda – tanda hipoglikemi :
- Gelisah
- Lemah
- Terasa sangat lapar
- Berkeringat banyak
- Pucat
- Berdebar – debar
- Gemetar
- Koma (tidak sadar)
Tanda – tanda hiperglikemia :
- Sering buang air kecil
- Amat haus
- Kelelahan
Tanda – tanda dehidrasi :
- Sangat haus
- Kulit dan lidah terasa kering
- Pikiran terganggu / mengantuk / sulit konsentrasi
Apabila terdapat tanda-tanda tersebut, segeralah berbuka puasa
Dibuat Oleh : Nurul Elvira Thamrin (30101607713) – CoAss Penyakit Dalam RSISA
Memotong Kuku Pada Kaki Penderita Diabetes
Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah diatas nilai normal (< 200 mg/dL). Gejala pada kaki umumnya terjadi adalah rasa kebas, kesemutan, dan luka sulit sembuh. Tips merawat kaki pada penderita diabetes yang harus dilakukan adalah memotong kuku dengan cara yang benar.
Langkah-langkah memotong kuku yang benar :
- sebelum memotong kuku, mencuci kaki dengan sabun terlebih dahulu setelah itu dikeringkan terlebih dahulu
- gunting kuku lurus mengikuti bentuk normal jari kaki
- potong kuku tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit agar tidak timbul luka
- ratakan setiap kuku dengan lembut menggunakan kikir kuku yang tidak tajam
Nefropati Diabetik
Senam Kaki Diabetes
Faktor Risiko Kekambuhan Penyakit Gondok “Graves Disease”
Perbedaan kolesterol jahat dan kolesterol baik
Rabu, 5 Januari 2022
Pukul : 10.00 – 11.00 WIB