INDIKASI DAN PEMAKAIAN INSULIN

Insulin merupakan salah satu obat antihiperglikemia suntik.

Awalnya Insulin hanya untuk pasien DM tipe 1, tetapi pada DM II mengalami penurunan kemampuan sel beta pankreas dalam produksi insulin yang progresif

Dalam hal ini masih banyak pasien dengan DM tipe 1 maupun DM tipe 2 yang masih belum memahami terkait penggunaan insulin serta indikasinya

Indikasi :

HbA1c >= 7,5% (sudah gunakan 1 atau 2 obat antidiabetes)

HbA1C >= 9%

Krisis hiperglikemia

Gagal kombinasi OHO dosis optimal (3-6 bulan)

Gangguan fungsi ginjal atau hati (berat)

Cara Pemakaian Insulin :

Baca dan periksa label pada pena insulin

gulingkan pena selama 10 menit (perlahan)

lepas segel pada pelindung jarum

tusukkan jarum (tegak lurus) dan putar pena hingga kencang

lepaskan tutup pelindung jarum lalu dalamnya

putar piston

bersihkan tempat penyuntikan –> siap menyuntik

Cara Penyuntikan :

Cubit kulit (5cm)

Suntik tegak lurus

Cabut dan jangan digosok

Suntikan harus dirotasi dengan jarak 1 jari

Waspadai efek samping hipoglikemi

Sekian Informasi dari kami, semoga dapat membantu keberhasilan mengendalikan diabetes dengan insulin

Salam Sehat!

KENALI PIRING DIABETES

Salah satu cara mengelola gula darah untuk mengendalikan diabetes adalah dengan memperhatikan keseimbangan diet. Pola makan diet DM dengan aturan 3J ( Jumlah, Jenis dan Jadwal makan ).

Jumlah :

Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan BB memadai yaitu BB yang dirasa nyaman untuk seorang diabetesi  

Jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan hasil konseling gizi

Jenis : 

Jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan Konsep Piring Makan Model T yang terdiri dari kelompok sayuran (ketimun, labu siam, tomat, wortel, bayam, dll), karbohidrat (nasi, kentang, jagung, ubi, singkong, dll), dan protein (ikan, telur, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, dll). Pengolahan sayur, karbohidrat, protein tidak menggunakan gula, garam dan lemak yang berlebih

Jadwal : 

Jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.

Sekian informasi dari kami, selamat menerapkan

Salam sehat!

Kenali Obesitas Sentral Cegah Dengan “SIAP”

Obesitas sentral, yaitu obesitas yang menyerupai bentuk apel yang mana lemak disimpan pada pinggang dan rongga perut. Penumpukan lemak di perut ini diukur dengan menggunakan indikator lingkar perut. Penumpukan lemak tersebut terjadi akibat adanya lemak berlebihan pada jaringan lemak subkutan dan lemak visceral perut. Obesitas sentral dikatakan lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler

Untuk mencegah obesitas,sangatlah penting untuk melakukan hal-hal penting berikut:

  • Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari.
  • Konsumsi gula, garam dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per hari, konsumsi Lemak maksimal 5 sendok makan atau 67 gram per hari)
  • Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
  • Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .

Obat DM Metformin dan Glimepiride

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Konsensus PERKENI 2015 pada Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan, prevalens DM tahun 2018 diperkirakan sebesar 10,9%. DM merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. Di mana pada diabetes dapat terjadi komplikasi berupa gangguan pada pembuluh darah maupun gangguan pada sistem saraf atau neuropati. Oleh karena itu diperlukan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM.

Salah satu pengobatan DM yaitu dengan menggunakan obat metformin dan glimepirid.
Metformin merupakan obat golongan biguanid yang digunakan dalam mencegah diabetes dengan bukti terkuat dan keamanan jangka panjang terbaik. Metformin memiliki efek utama mengurangi produksi glukosa hati dan memperbaiki ambilan glukosa di jaringan perifer.
Obat metformin dikonsumsi sesudah makan atau sebelum tidur (apabila dosis 1 kali sehari)

Sedangkan glimepirid merupakan obat golongan sulfonilurea dengan efek utama meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat mengakibatkan hipoglikemia yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat DM lainnya.
Obat glimepiride dikonsumsi sebelum makan di pagi hari

Sekian informasi dari kami, selamat menerapkan

Salam sehat!

CARA MERAWAT KAKI DIABETES

fhdhfd
Cara Merawat Kaki Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh. Glukosa yang tidak diserap sel tubuh dengan baik akan menumpuk dalam darah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh.

Kaki Diabetes merupakan salah satu dari banyak komplikasi dari penyakit diabetes melitus dengan kelaian pada tungkai bawah akibat gula darah yang tidak terkendali

9 Cara Merawat Kaki Diabetes:

  • Bersihkan kaki setiap hari
  • Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki
  • Berika Pelembab/Lotion Pada Daerah Kaki Yang Kering
  • Pakai alas kaki
  • Gunakan sepatu atau sandal yang baik
  • Bila ada luka kecil obati dan tutup dengan kain atau kassa bersih
  • Periksa sepatu sebelum dipakai
  • Periksa apakah ada tanda-tanda radang

Ingat! Periksa Ke dokter bila mengalami Luka

Selamat Menerapkan dan Menjalankan, Semoga Sehat Selalu (!!)

Kenali Penyakit Graves

Penyakit graves

Penyakit autoimun yang ditandai dengan hipertiroidisme dan produksi autoantibodi terhadap kelenjar tiroid yang meningkatkan peningkatan hormon tiroid. Hormon tiroid berdungsi untuk mengatur fungsi vital tubuh seperti metabolisme, pernafasan, fungsi jantung, dan emosi kognitif. Biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid

Faktor risiko :

  • Genetic : riwayat keluarga dengan sakit Graves
  • Jenis kelamin : perempuan lebih berisiko menderita penyakit Graves dibandingkan laki-laki
  • Infeksi terhadap kelenjar tiroid seperti pada tiroiditis subakut dan rubella kongenital serta hepatitis Cberkaitan dengan penyakit Graves
  • Stress : penyakit graves berhubungan dengan stress psikologis berat seperti kehilangan anggota keluarga dekat atau kejadian traumatic seperti kecelakaan. Stress berhubungan dengan imunosupresi, kemudian diikuti dengan hiperaktivitas sistem imun.
  • Merokok : meningkatkan risiko terkena graves 2 kali lipat

Gejala dan tanda :

  • Leher : pembesaran pada leher pada lokasi kelenjar tiroid
  • Sistemik : intoleransi panas, berkeringat, penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan
  • Kulit : lembap, hangat, lebih tahan suhu dingin keringat berlebihan, rambut rontok
  • Status mental : ansietas, kelabilan emosi, bicara cepat, aktivitas berlebih
  • Neurologis : tremor, kelemahan otot, reflex berlebih
  • Mata : mata melotot, lid lag, edem mata dan kelopak mata, gerakan terbatas, mata merah dan kering, pandangan kabur
  • Jantung dan pembuluh darah : jantung berdebar, hipertensi sistolik, sesak nafas saat beraktivitas, kelelahan, bengkak pada tubuh
  • Perut dan organ pencernaan : sering buang air besar, peningkatan nafsu makan, penurunan berat badan
  • Sistem kemih : sering kencing
  • Hormon : oligomenore, amenore

Tatalaksana penyakti Graves terdiri dari tiga modalitas utama yaitu terapi farmakologis atau dengan obat obatan, pembedahan, dan terapi radioiodine.

Apabila anda menemukan tanda dan gejala dari penyakit Graves segera hubungi dokter anda untuk dilakukan pemeriksaan tiroid dan mendapatkan penatalaksanaan yang tepat.

Manfaat Bersepeda Bagi Penderita Diabetes Mellitus



 Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit akibat tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes dibagi menjadi 2 yaitu, Diabetes Mellitus tipe 1 dan tipe 2. Gejala diabetes seperti, mudah lapar, mudah haus, sering buang air kecil, luka yang lama sembuh,  dan pandangan mata kabur.

Diabetes Mellitus dapat dicegah dengan mengatur gaya hidup yang sehat, salah satunya melakukan olahraga ringan seperti bersepeda. Bersepeda dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi komplikasi.

6 Manfaat yang didapat dari bersepeda, antara lain :
1. Mengontrol gula darah
2. Membakar lemak tubuh
3. Meningkatan ketahanan imun tubuh
4. Mengurangi stress
5. Melancarkan aliran darah
6. Mengontrol tekanan darah
 
5 Tips yang perlu diperhatikan saat bersepeda :
1. Lakukan dengan durasi 30 menit-1 jam
2. Sebelum olahraga lakukan pemanasan
3. Cek gula darah sebelum bersepeda
4. Lakukan olahraga rutin dan teratur dalam 3-4x/minggu
5. Pilihlah sepatu dan pakaian yang nyaman
 
Selain bersepeda kita juga perlu untuk mengatur pola makan yang bergizi seimbang dan rajin melakukan medical checkup.
 
Salam sehat!!

Manfaat Berenang Bagi Penderita Diabetes Mellitus


Diabetes adalah penyakit kronis yang perlu dikelola agar tidak menimbulkan komplikasi serius. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat wajib dilakukan oleh pengidap diabetes, salah satunya dengan rutin berolahraga. Di antara banyaknya jenis olahraga untuk pengidap diabetes, berenang adalah salah satu yang dianjurkan. 

Berenang merupakan olahraga yang cocok bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 karena dapat membantu seseorang menjadi lebih aktif dan lebih sehat. Saat berenang, 350-420 kalori terbakar setiap jamnya. Hal ini berdampak sangat baik bagi mereka yang sering mengalami mati rasa pada kakinya.

5 Manfaat lain berenang bagi penderita Diabetes Mellitus adalah :
1.Mengontrol tingkat gula darah
2.Tidak ada gravitasi
3.Jantung lebih kuat
4.Membakar Kalori
5.Menjaga kesehatan mental
 
Tips Berenang bagi Pengidap Diabetes
Pengidap diabetes perlu berenang setidaknya tiga kali dalam seminggu , Pada tahap awal, kamu bisa memulainya dengan durasi 10 menit terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa, durasi berenang bisa ditingkatkan secara bertahap, hingga 30 menit per sesinya. 
Salah satu yang jadi keunggulan berenang untuk pengidap diabetes adalah tidak terbebaninya kaki oleh berat tubuh. Hal ini juga baik karena pada kondisi diabetes aliran darah ke tungkai, terutama kaki, menurun. Selain itu, diabetes juga membuat saraf-saraf terkadang mengalami gangguan, sehingga terjadi penurunan indera perasa pada kaki

Selamat menerapkan, salam sehat semuanya (!)

KONSUMSI DAGING QURBAN SECARA SEHAT SAAT IDUL ADHA PADA PASIEN DIABETES

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Idul Adha atau Hari Raya Haji atau Idul Qurban merupakan hari raya dalam agama islam yang diperingati dengan penyembelihan hewan qurban yakni sapi dan kambing untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara merata.

Berikut kami bagikan informasi mengenai konsumsi daging qurban secara sehat!

Sebelum mengetahui cara mengkonsumsi daging qurban secara sehat, yuk kita cermati kandungan dari daging qurban!

Apa saja kandungan pada daging qurban?

Kandungan gizi per 100 gram :

  • Karbohidrat : 0,0 gram
  • Lemak : 18,0 gram
  • Protein : 24,9 gram
  • Kalori 268,9 kalori

Namun, apabila kita mengkonsumsi secara berlebihan maka akan berdampak pada tubuh kita.

Lalu apa saja dampaknya?

  • Pusing
  • Mual
  • Darah tinggi
  • Kolestrol tinggi
  • Asam urat
  • Kegemukan

Maka dari itu, kita harus mengetahui bagaimana pengolahan dan konsumsi daging qurban yang dianjurkan!

Bagaimana pengolahan dan konsumsi daging qurban yang dianjurkan?

  • Simpan daging qurban ke dalam beberapa kantung plastik kemudia masukkan ke freezer
  • Pilih area daging yang kurang berlemak, hindari area perut dan jeroan
  • Daging dimasak secara matang sempurna
  • Memasak daging dengan cara direbus karena daging yang digoreng akan menambah kadar lemak
  • Memperhatikan porsi dalam mengkonsumsi daging

Sekian informasi dari kami, semoga bermanfaat!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kenali Gejala Diabetic Neuropathy

Diabetic Neuropathy
Merupakan suatu kondisi kerusakan saraf yang dapat terjadi akibat Diabetes. Kerusakan saraf tersebut pada umumnya terjadi ditungkai kaki.
Apa saja gejalanya ?
– Mati rasa/kebas dan kehilangan sensasi
– Kaki kesemutan atau terasa seperti kebakar
– Kaki keram atau seperti tertusuk
– Sakit telapak kaki setelah berjalan
– Kaki terasa dingin
– Dan lamanya penyembuhan luka dikaki
Bagaimana cara untuk mencegahnya ?
Yaitu dengan 2 cara :
1. Kontrol Gula Darah
– Rutin konsumsi obat Diabetes Melitus
– Diet makanan rendah gula
– Istirahat cukup
– Rutin olahraga
2. Memelihara Kesehatan Kaki
– Periksa kaki setiap hari secara mandiri
– Menjaga kebersihan kaki
– Selalu menggunakan alas kaki
– Senam kaki

Jika semua hal sudah dilakukan akan tetapi gejala tetap tidak membaik maka segera mengunjungi dokter untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan yang dihadapi dan tetap rutin menjaga kesehatan tubuh dengan selalu melaksanakan pola hidup yang sehat.