Faktor yang menyebabkan rentan DVT

Faktor yang menyebabkan anda lebih rentan terserang DVT meliputi:

  • Usia Lanjut (di atas 40 Tahun)
  • Kehamilan (*)
  • Merokok
  • Kegemukan
  • Pernah atau tengah mengidap penyakit kanker ganas (*)
  • Mengidap penyakit jantung atau pembuluh darah
  • Memiliki riwayat pribadi atau keluarga mengidap DVT atau emboli paru (*)
  • Baru menjalani operasi bedah atau cedera berat, khususnya di bawah pinggang (*)
  • Menjalani Terapi hormon esterogen, kecuali kontrasepsi oral
  • Pernah / baru saja mengalami kondisi lumpuh
  • Kurang cairan tubuh yang menyebabkan peningkatan kekentalan darah
  • Mengidap varises vena

(*) Apabila hal ini anda alami, kami anjurkan anda meminta saran kepada dokter sebelum penerbangan anda

Gejala Deep Vein Thrombosis (DVT)

Pada beberapa kasus, DVT dapat terjadi tanpa menunjukkan gejala. Namun, dapat muncul gejala berupa:

  • Tungkai terasa hangat
  • Nyeri yang semakin memburuk saat menekuk kaki
  • Bengkak pada salah satu tungkai, terutama di betis
  • Kram yang biasanya bermula di betis, terutama di malam hari
  • Perubahan warna kaki menjadi pucat, merah, atau lebih gelap

Apa itu DVT (Deep Vein Thrombosis) ?

DVT atau Deep Vein Thrombosis merupakan Penyumbatan vena dalam

Penyumbatan vena dalam adalah kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. Umumnya DVT terjadi di paha atau betis, tapi bisa juga terbentuk di bagian tubuh yang lain. DVT bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan di tungkai yang dapat mengakibatkan komplikasi serius emboli paru, yaitu suatu kondisi saat gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru.

Hal yang perlu diperhatikan selama perjalanan Haji/Umroh

  • Selalu membawa karbohidrat sederhana yang dapat dikonsumsi ketika mengalami gejala hipoglikemi (madu, selai, dll)
  • Diet gizi seimbang: karbohidrat tidak berlebihan, protein dan serat cukup, lemak minimal. Sayur sesuai kebutuhan dan buah segar 2 porsi/hari, namun menghindari jus atau sirup
  • Minum minimal 8 gelas per hari dan selalu membawa bekal air yang cukup
  • Jika menggunakan insulin, sebelum ihram, cek kadar gula darah. Jika diperlukan, dapat menggunakan insulin dosis kecil untuk hiperglikemia, dan atai beberapa roti untuk hipoglikemia
  • Jika menggunakan insulin, sebelum atau selama berjalan jauh, dosis insulin dapat disesuaikan
  • Sebelum thawaf dan sa’I, mengonsumsi beberapa karbohidrat ekstra (roti lebih disukai)
  • Berjalan pelan selama thawaf dan sa’I, dan berusaha melindungi kaki (kesandung, terinjak, dsb)
  • Jika demam, diare, muntah, atau ada kondisi lain, segera konsultasi ke dokter

Minum Yang Cukup saat Puasa

  • Puasa -> hati-hati dehidrasi
  • Dehidrasi ringan dapat terjadi: nyeri kepala, capai, sulit konsentrasi -> tidak membahayakan kesehatan, ketika buka bisa langsung minum -> minum harus cukup, bisa 8-12 gelas per hari
  • Tubuh tidak bisa menyimpan air -> ginjal “menghemat” dengan menurunkan produksi urin
  • Kehilangan air yang lain: melalui nafas, kulit, keringat (terutama pada saat udara panas)

Senam Persadia Unit RSI Sultan Agung

Dalam rangka memperingati hari diabetes se dunia, Persadia unit RSI Sultan Agung bekerjasama dengan Ikamaba mengadakan gathering dan senam diabetes di Simpang Lima Semarang pada tanggal 17 Nopember 2019

Diet Saat Berpuasa

  1. Makanan yang berlebihan pada waktu berbuka puasa dan malam hari tidak dianjurkan
  2. Makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi akan meningkatkan BB dan menyulitkan kontrol gula darah

Manfaat puasa pada bulan Ramadan hanya diperoleh orang yang juga menjaga makanannya dan ibadahnya