DM dan Silent Infark

Pada kasus DM, atau tingginya kadar gula dalam darah dapat mengganggu serangkaian sistim fungsionil tubuh terutama yang berkaitan dengan pembuluh darah

Ketika pembuluh darah terganggu, organ tubuh dapat mengalami kekurangan oksigen dan dapat terjadi kerusakan.

Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf. Saat terjadi kerusakan saraf, penderita DM akan mengeluh kesemutan, kaku, bahkan tidak dapat merasakan sensasi nyeri.

25% dari penderita DM juga beresiko memiliki penyakit jantung.

Pada penderita DM yang kehilangan sensasi nyeri, tidak akan merasakan suatu tanda dari adanya penyakit jantung, yaitu “nyeri dada” sehingga sering terlambat . Akibatnya tidak dapat segera diberikan penanganan awal dan bisa berakibat fatal

Senam Kaki Diabetes

Senam kaki diabetes adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien Diabetes Melitus (DM) untuk mencegah terjadinya luka (ulkus diabetikum) dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

Manfaat senam kaki diabetes, yaitu :

  1. Membantu memperbaiki sirkulasi darah
  2. Memperkuat otot otot kecil bagian kaki
  3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
  4. Meningkatkan kekuatan pada otot paha, betis
  5. Mengatasi keterbatasan dalam pergerakan sendi.

Melakukan senam kaki diabetes selama 30 menit, minimal 4 kali dalam seminggu dapat menurunkan resiko terjadinya ulkus diabetikum ( luka pada kaki).

Faktor Risiko, Komplikasi & Pencegahan Diabetes Gestasional

Apa saja Faktor Risiko dari Diabetes Gestasional?

  • Usia lebih dari 25 tahun saat hamil
  • Kelebihan berat badan sebelum hamil (BMI di atas 25)
  • Memiliki keluarga dengan sejarah diabetes
  • Pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya
  • Pernah mengalami keguguran
  • Pernah melahirkan bayi di atas 4.5 kg
  • Gaya hidup sedentari (kurang gerak)
  • Memiliki hipertensi & penyakit kardiovaskular lainnya
  • Mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Komplikasi akibat dari Diabetes Melitus Gestasional akan dirasakan pada ibu dan juga pada janin. Komplikasi dan risiko pada Ibu dengan DM Gestasional antara lain :

  • Eklampsia/preeklaampsia (tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine pada ibu hamil)
  • Komplikasi proses persalinan (peningkatan risiko kelahiran secara sectio caesaria)
  • Peningkatan risiko DM tipe 2 dikemudian hari.

Dari beberapa penelitian separuh dari wanita yang menderita DM Gestasional pada saat hami memiliki peningkatan risiko DM tipe 2 setelah 5 – 10 tahun dibandingkan populasi umum.

Selain komplikasi pada Ibu, Komplikasi dan risiko dari pada bayi dengan Ibu Diabetes Gestasional adalah:

  • Makrosomia (Berat badan bayi lahir lebih dari 4000 gram)
  • Distosia bahu (Kondisi dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya  kepala janin)
  • Stillbirth (Keadaan dimana bayi meninggal dalam kandungan)
  • Kelainan kongenital (Cacat lahir karena kondisi tidak normal yang terjadi saat perkembangan janin)
  • Risiko lahir prematur (Kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan minggu ke-37)
  • Risiko Hipoglikemia (Gula Darah rendah saat lahir)
  • Risiko Hiperbilirubinemia (Kondisi meningkatnya kadar bilirubin dalam darah/kuning saat lahir)
  • Risiko Hipokalsemia (Kondisi kekurangan vitamin D yang bisa menandakan kondisi kelenjar paratiroid, ginjal atau pankreas).

Bagi Ibu hamil yang tidak memiliki Diabetes Gestasional penting sekali untuk mencegah Diabetes Gestasional dengan 3 langkah yang dapat disingkat 3P yaitu :

Penurunan berat badan bila overwight

Persiapan kehamilan yang baik ( perencanaan usia kehamilan, pemeriksaan gula darah sebelum hamil dan pola hidup sehat sebelum hamil)

Pantau peningkatan berat badan selama hamil

Diabetes Gestasional (Definisi & Gejala)

Diabetes Gestasional adalah diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes Gestasional dalam satu kehamilan memiliki resiko lebih tinggi terkena Diabetes Gestasional pada kehamilan berikutnya.

Apa saja Gejala dari Diabetes Gestasional?

Gejala tidak selalu dirasakan oleh wanita hamil, namun gejala dapat dirasakan saat gula darah melonjak, gejeala yang timbul yaitu sebagai berikut :

a. Sering buang air kecil

b. Sering merasa haus

c. Mudah merasa lelah

d. Penglihatan buram

e. Mulut terasa kering

Tidak semua gejala yang disebutkan diatas mengindikasikan kondisi Diabetes Gestasional, kondultasikan dengan dokter/bidan untuk mengetahu lebih lanjut.

Menu Makanan Untuk Kesehatan Jantung Pada Orang Dengan Diabetes

Makanan untuk kesehatan tubuh memang perlu diperhatikan baik dari jenis, jumlah dan jadwalnya.

1.Jenis

Utamakan dalam memilih jenis makanan yang rendah kolesterol, tinggi serat dan rendah indeks glikemiknya. Perhatikan juga variasi dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein, buah dan sayuran. Berikut contoh jenis makanan yang bisa anda jadikan refernsi

  • Karbohidrat : Beras merah, Roti gandum, Oatmeal, Ubi, Singkong
  • Protein : Telur, Ayam, Tempe, Tahu, Ikan laut
  • Buah : Apel, Ceri, Jeruk, Anggur
  • Sayur : Wortel, Selada, Bayam, Tomat

2.Jumlah

Disesuaikan dengan berat badan memadai, yaitu berat badan yang dirasa nyaman untuk seorang diabetesi. Jumlah makanan yang dikonsumsi juga dapat disesuaikan dengan hasil konseling gizi

Standar Komposisi

  • Karbohidrat 50-70%
  • Protein 10-15%
  • Lemak 20-25%
  • Kolesterol kurang dari 300mg/hari
  • Serat larut 25mg/hari
  • Garam 2300mg/hari atau 1 sendok teh

3.Jadwal

Jadwal makan terdiri dari 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan yang mengikuti prinsip porsi kecil

Dengan mengkonsumsi makanan yang tepat, tubuh menjadi sehat dan dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes terutama penyakit jantung

Olahraga Untuk Kesehatan Jantung Pada Diabetes

Olahraga dengan Prinsip Baik, Benar dan Terukur yaitu:

  • Sarapan terlebih dahulu
  • Beri jarak paling sedikit 1 jam setelah sarapan
  • Cek gula darah sebelum olahraga (aman dilakukan jika gula darah diantara 70-250 mg/dl)
  • Menggunakan alas kaki yang nyaman dan aan
  • Dilaksanakan rutin 30 menit 3-5 kali dalam 1 minggu

Jika anda memiliki diabetes dan menggunakan insulin suntik, jangan disuntikkan di area yang banyak digerakkan saat olahraga

Olahraga dilakukan sesuai kondisi kesehatan dan kemampuan fisik

Olahraga yang dianjurkan untuk orang dengan diabetes adalah yang sifatnya aerobik seperti:

  • Bersepeda santai
  • Jalan kaki
  • Berenang
  • Yoga

Bagaimana Mencegah Penyakit Jantung Pada Diabetes?

Dalam upaya mencegah atau mengurangi resiko terjadinya Penyakit Jantung pada Diabetes, hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut

1.Menjaga Berat Badan

Dapat dilakukan dengan memperhatikan asupan makanan dan aktif secara fisik

2.Mencegah Tekanan Darah Tinggi / Hipertensi

Mengusahakan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Dapat dilakukan dengan pola makan yang tepat serta mengkonsumsi obat dengan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter

3.Cek Kolesterol

Memeriksakan kadar lemak darah termasuk kolesterol minimal 1x dalam setahun

4.Periksa Kesehatan Jantung

Bila anda memiliki gejala dan tanda yang mengarah ke penyakit jantung, segera periksakan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan jantung seperti rekam jantung (EKG) serta pengukuran Indeks Pergelangan Kaki (Ankle Brachial Indeks)

5. Membatasi Konsumsi Garam

Konsumsi garam sebaiknya dibatasi untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah, dengan anjuran kurang dari 2.300 mg atau kurang dari 1 sendok teh dalam sehari

6. Berhenti Merokok Dan Minum Alkohol

Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dan pencegahan untuk terjadinya suatu kerusakan pada tubuh yang menjadikan sakit yaitu berhenti merokok dan berhenti minum alkohol