Gejala dan Cara Mendiagnosis Diabetes Mellitus
Ada beberapa gejala yang khas pada penyakit diabetes mellitus yang dikenal dengan 3P, yaitu :
- Poliuri : sering kencing terutama pada malam hari
- Polifagi : sering merasa lapar walaupun sebelumnya sudah makan
- Polidipsi : sering merasa haus
Dan ada beberapa gejala tambahan seperti :
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Apabila ada luka sulit dalam penyembuhannya
- Mudah lelah
- Penglihatan terasa kabur
- Terasa kesemutan pada tangan dan kaki
Lalu bagaimana kita mendiagnosis apabila terdapat gejala khas maupun gejala tambahan?
- Melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu di dapatkan ≥ 200mg/dL
- Melakukan pemeriksaan gula darah puasa di dapatkan ≥ 126 mg/dL
- Melakukan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan di dapatkan ≥ 200 mg/dL
PERSIAPAN SEBELUM OLAHRAGA
Ayo budayakan hidup sehat dengan melakukan olahraga rutin 3-4 kali seminggu selama 30 menit.
Dengan mengikuti tips tips diatas, anda akan mendapatkan manfaat dari olahraga bagi kesehatan tubuh anda.
Jangan takut berolahraga!!
DM dan Silent Infark
Pada kasus DM, atau tingginya kadar gula dalam darah dapat mengganggu serangkaian sistim fungsionil tubuh terutama yang berkaitan dengan pembuluh darah
Ketika pembuluh darah terganggu, organ tubuh dapat mengalami kekurangan oksigen dan dapat terjadi kerusakan.
Salah satu gejala yang paling sering terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf. Saat terjadi kerusakan saraf, penderita DM akan mengeluh kesemutan, kaku, bahkan tidak dapat merasakan sensasi nyeri.
25% dari penderita DM juga beresiko memiliki penyakit jantung.
Pada penderita DM yang kehilangan sensasi nyeri, tidak akan merasakan suatu tanda dari adanya penyakit jantung, yaitu “nyeri dada” sehingga sering terlambat . Akibatnya tidak dapat segera diberikan penanganan awal dan bisa berakibat fatal
Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Dini Komplikasi Ginjal Pada Pasien Diabetes
Mintalah Dokter Anda Untuk Melakukan Pemeriksaan Untuk Mendeteksi Penyakit Ginjal, antara lain :
- Pemeriksaan Gula Darah
- Pemeriksaan Urin
- Pemeriksaan Radiologi berupa rongsent dan usg
- Pemeriksaan Biopsi Ginjal
Cara Pencegahan Komplikasi Ginjal Pada Pasien Diabetes
Bagaimana Cara Pencegahannya?
- Mengkonssumsi makanan sehat
- Menjaga Berat Badan
- Pengukuran lingkar perut
- Berolahraga secara teratur
- Berhenti merokok
Tanda dan Gejala komplikasi Ginjal Pada Diabetes
Apa Tanda dan Gejala Komplikasi Ginjal pada Diabetes?
- Tidak nafsu makan
- Penurunan Berat Badan
- Sulit berfikir
- Kulit terasa kering dan gatal
- Keram Otot
- Gangguan tidur
- Mual dan Mutah
- Pembengkakan di beberapa bagian tubuh ( sekitar mata, kaki dan pergelangan tangan)
- Sering buang air kecil
Senam Kaki Diabetes
Senam kaki diabetes adalah suatu kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien Diabetes Melitus (DM) untuk mencegah terjadinya luka (ulkus diabetikum) dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Manfaat senam kaki diabetes, yaitu :
- Membantu memperbaiki sirkulasi darah
- Memperkuat otot otot kecil bagian kaki
- Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
- Meningkatkan kekuatan pada otot paha, betis
- Mengatasi keterbatasan dalam pergerakan sendi.
Melakukan senam kaki diabetes selama 30 menit, minimal 4 kali dalam seminggu dapat menurunkan resiko terjadinya ulkus diabetikum ( luka pada kaki).
Faktor Risiko, Komplikasi & Pencegahan Diabetes Gestasional
Apa saja Faktor Risiko dari Diabetes Gestasional?
- Usia lebih dari 25 tahun saat hamil
- Kelebihan berat badan sebelum hamil (BMI di atas 25)
- Memiliki keluarga dengan sejarah diabetes
- Pernah mengalami diabetes gestasional sebelumnya
- Pernah mengalami keguguran
- Pernah melahirkan bayi di atas 4.5 kg
- Gaya hidup sedentari (kurang gerak)
- Memiliki hipertensi & penyakit kardiovaskular lainnya
- Mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Komplikasi akibat dari Diabetes Melitus Gestasional akan dirasakan pada ibu dan juga pada janin. Komplikasi dan risiko pada Ibu dengan DM Gestasional antara lain :
- Eklampsia/preeklaampsia (tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine pada ibu hamil)
- Komplikasi proses persalinan (peningkatan risiko kelahiran secara sectio caesaria)
- Peningkatan risiko DM tipe 2 dikemudian hari.
Dari beberapa penelitian separuh dari wanita yang menderita DM Gestasional pada saat hami memiliki peningkatan risiko DM tipe 2 setelah 5 – 10 tahun dibandingkan populasi umum.
Selain komplikasi pada Ibu, Komplikasi dan risiko dari pada bayi dengan Ibu Diabetes Gestasional adalah:
- Makrosomia (Berat badan bayi lahir lebih dari 4000 gram)
- Distosia bahu (Kondisi dimana bahu janin gagal lahir secara spontan setelah lahirnya kepala janin)
- Stillbirth (Keadaan dimana bayi meninggal dalam kandungan)
- Kelainan kongenital (Cacat lahir karena kondisi tidak normal yang terjadi saat perkembangan janin)
- Risiko lahir prematur (Kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan minggu ke-37)
- Risiko Hipoglikemia (Gula Darah rendah saat lahir)
- Risiko Hiperbilirubinemia (Kondisi meningkatnya kadar bilirubin dalam darah/kuning saat lahir)
- Risiko Hipokalsemia (Kondisi kekurangan vitamin D yang bisa menandakan kondisi kelenjar paratiroid, ginjal atau pankreas).
Bagi Ibu hamil yang tidak memiliki Diabetes Gestasional penting sekali untuk mencegah Diabetes Gestasional dengan 3 langkah yang dapat disingkat 3P yaitu :
Penurunan berat badan bila overwight
Persiapan kehamilan yang baik ( perencanaan usia kehamilan, pemeriksaan gula darah sebelum hamil dan pola hidup sehat sebelum hamil)
Pantau peningkatan berat badan selama hamil
Diabetes Gestasional (Definisi & Gejala)
Diabetes Gestasional adalah diabetes sementara yang berkembang selama kehamilan. Seorang perempuan yang memiliki Diabetes Gestasional dalam satu kehamilan memiliki resiko lebih tinggi terkena Diabetes Gestasional pada kehamilan berikutnya.
Apa saja Gejala dari Diabetes Gestasional?
Gejala tidak selalu dirasakan oleh wanita hamil, namun gejala dapat dirasakan saat gula darah melonjak, gejeala yang timbul yaitu sebagai berikut :
a. Sering buang air kecil
b. Sering merasa haus
c. Mudah merasa lelah
d. Penglihatan buram
e. Mulut terasa kering
Tidak semua gejala yang disebutkan diatas mengindikasikan kondisi Diabetes Gestasional, kondultasikan dengan dokter/bidan untuk mengetahu lebih lanjut.